Bisnis.com, JAKARTA - Masa observasi 238 warga negara Indonesia di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, akan berakhir pada Sabtu (15/2/2020). Kendati demikian proses pemulangan mereka akan dirapatkan dua hari berselang.
"[Proses pemulangan WNI di Kabupaten Natuna] nanti mau dirapatkan hari Senin [17 Februari]," kata Menko Polhukam Mahfud MD di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (12/2/2020).
Sebelumnya, para WNI dievakuasi dari Provinsi Hubei, China. Mereka dipulangkan ke Tanah Air pada 2 Februari lalu. Adapun masa observasi sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO) dilakukan selama 14 hari.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan para WNI dalam keadaan sehat. Keyakinan tersebut diketahui sejak para WNI tiba pertama kali di Kabupaten Natuna. Pun begitu skema pemulangan WNI ke wilayah masing-masing harus dirapatkan terlebih dulu.
"Jadi begini, selesai tanggal 15, karena itu mereka kan dari banyak daerah. Nanti kalau saya bilang pulang hari ini keluarganya sudah nunggu, dan ternyata pesawatnya sore enggak ada, ya kan repot. Yang paling penting atas selesainya nanti, di tanggal 15, nanti pukul berapa akan dicanangkan. Jadi Sabtu ini kalau tanggal 15 itu berarti selesai ya," kata Terawan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Terkait tiga orang WNI yang tidak diperbolehkan dievakuasi dari Hubei, Terawan menyebutkan saat ini masih dalam pengawasan pemerintah China. Ketiganya masih dalam pengawasan kesehatan otoritas setempat.
Adapun 78 WNI yang menjadi kru di Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang juga sempat diobservasi. Namun hasilnya seluruh kru kapal dari Indonesia dinyatakan negatif terjangkit virus Corona.
"Iya dipantau oleh Kementerian Luar Negeri, kita dalam posisi menunggu what's next apa yang dilakukan, semua adalah menyangkut peraturan dunia, PHEIC-nya, jadi masalah observasinya di mana itu dunia akan mantau terus," ujar Terawan.