Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Canberra, Australia untuk pertama kalinya.
Kunjungan yang bertepatan dengan 70 tahun hubungan Indonesia- Australia ini akan membahas implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
"Selain itu, Presiden Jokowi akan menyampaikan visi kemitraan Indonesia-Australia dalam 30 tahun ke depan di Parlemen Australia dan memperkokoh dukungan Australia terhadap NKRI," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (9/2/2020).
Budi yang turut serta dalam rombongan menyampaikan bahwa selama di Canberra Presiden akan melakukan dua kegiatan utama.
Selain memperkuat hubunga bilateral, RI-1 juga akan menghadiri Annual Leaders Meeting (ALM) yang terakhir dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat, pada 31 Agustus 2018.
Lebih lanjut, Heru mengatakan bahwa kunjungan ini juga untuk memperkuat kerja sama pembangunan di kawasan Indo-Pasifik dan Pasifik Selatan serta menunjukkan solidaritas atas kebakaran lahan di Australia.
Sementara itu IA-CEPA baru saja diratifikasi oleh DPR pada 6 Februari 2020. Pemerintah masih menggodok rencana aksi terkait perjanjian kedua negara.
Sepanjang 2019, penanaman modal asing (FDA) asal Australia tercatat US$348,2 juta dengan realisasi 1.037 proyek. Realisasi investasi asing asal Australia mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian 2018 sebesar US$597,4 juta dengan 635 proyek.
Saat ini, lebih dari 400 perusahaan asal Australia yang beroperasi di berbagai sektor seperti pertambangan, pertanian, infrastruktur, keuangan, kesehatan, makanan, minuman dan transportasi.
Dikonfirmasi terpisah, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa satu peluang dari IA-CEPA adalah ekspor produk otomotif dan tekstil. Namun, tentu saja terkait otomotif bukan perkara mudah, karena kedua negara memiliki standar berbeda.
“Otomotif tidak bisa instan, karena standard Australia [lebih tinggi] beda dengan Indonesia, meski sama-sama setir kanan,” kata Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, belum lama ini.
Secara konkret Airlangga belum menjabarkan rencana aksi terkait dengan implementasi IA-CEPA. Namun secara umum dia berharap hal itu dapat meningkatkan minat investasi Australia ke Indonesia. Saat ini realisasi investasi dari negara tersebut tidak masuk dalam daftar lima besar.