Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) mengkritik politikus Gerindra Andre Rosiade terkait penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) di Kota Padang, Sumatera Barat.
Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi mengatakan, penggerebekan itu seharusnya tak dilakukan.
"Seharusnya bisa menggunakan langkah-langkah yang lebih cerdas, misalkan melalui penelitian dan tidak menggunakan cara-cara yang mengejar sensasi," kata Siti, Rabu (5/2/2020).
Siti juga mempertanyakan penetapan PSK berinisial NN sebagai tersangka. Dia mendesak polisi melihat ketidakadilan gender yang menjadi akar permasalahan ini.
Dia mengatakan NN adalah korban sistem sosial yang menjadikan perempuan sebagai obyek seksual.
"Polisi juga harus melihat relasi kuasa antara N dan pengguna, termasuk Andre yang memiliki power," kata Siti.
Penggerebekan itu terjadi pada 26 Januari 2020 di sebuah hotel berbintang di Kota Padang oleh Tim Cyber Ditreskrimsus Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Sejak Desember 2019 lalu, Andre diketahui mengikuti razia ke sejumlah tempat di Kota Padang.
Dikutip dari langgam.id, Andre mengikuti razia Satpol PP Padang dan tim Satuan Koordinasi, Keamanan dan Ketertiban Kota (SK-4). Andre mengaku sengaja ikut menggerebek tempat-tempat hiburan malam yang diduga tidak memiliki izin karena resah.
Dia menyebut sudah banyak masyarakat yang melaporkan aktivitas prostitusi di Kota Padang kian menjadi-jadi.
“Beberapa tahun belakangan, kemaksiatan merajalela di Kota Padang,” kata Andre dikutip dari langgam.id.