Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Terinfeksi Virus Corona Bertambah di AS

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengonfirmasikan bertambahnya kasus pasien terinfeksi virus corona (coronavirus) jenis baru yang telah menyebar ke negara ini.
Tenaga medis menggunakan pakaian pelindung khusus saat merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China Rabu (28/1/ 2020). China Daily via Reuters
Tenaga medis menggunakan pakaian pelindung khusus saat merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China Rabu (28/1/ 2020). China Daily via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengonfirmasikan bertambahnya kasus pasien terinfeksi virus corona (coronavirus) jenis baru yang telah menyebar ke negara ini.

Dilansir CBS News, pejabat pemerintah di Santa Clara County, California, AS, pada Minggu (2/2/2020) mengonfirmasi kasus kedua virus corona. Secara keseluruhan, kasus terinfeksi virus corona bertambah menjadi 9 orang di AS.

Kasus kedua di Santa Clara tidak terkait dengan yang pertama, tetapi kedua pasien baru-baru ini bepergian ke Wuhan, China, menurut pejabat pemerintah setempat.

Pada Minggu (2/2) pula, Filipina mengumumkan korban tewas pertamanya akibat virus tersebut. Dia adalah seorang pria China dari Wuhan, orang pertama yang tercatat telah meninggal akibat virus ini di luar China.

Sementara itu, sedikitnya 360 orang meninggal dunia dan lebih dari 16.000 kasus dikonfirmasi di China hingga Senin (3/2/2020), menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada Jumat (31/1/2020), pejabat pemerintah AS mengumumkan darurat kesehatan publik. Akibatnya, warga negara asing yang telah melakukan perjalanan ke China dalam dua pekan terakhir dan bukan anggota keluarga langsung warga negara AS ataupun penduduk tetap akan dilarang memasuki AS untuk sementara ini, menurut Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar.

David Pekoske dari Badan Keamanan Transportasi (TSA) menjelaskan bahwa larangan masuk ke AS oleh non-warga negara AS yang baru-baru ini mengunjungi China mulai berlaku pada Minggu malam (2/2) waktu setempat.

"Di bawah arahan ini, warga negara non-AS yang telah berada di China dalam 14 hari perjalanan yang direncanakan tidak akan diizinkan untuk terbang ke Amerika Serikat,” tutur Pekoske.

Adapun warga negara AS yang telah pergi ke China dalam dua pekan terakhir akan diizinkan untuk memasuki AS hanya melalui tujuh bandara yakni Honolulu, Los Angeles, San Francisco, Seattle-Tacoma, Chicago O'Hare, Atlanta, dan John F. Kennedy International Airport di New York.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit kemudian akan melakukan skrining pada penumpang-penumpang tersebut pada saat kedatangan.

Azar juga mengumumkan bahwa siapa pun yang memasuki AS setelah mendatangi provinsi Hubei, China, jantung wabah virus itu bermula, dalam dua pekan terakhir akan dikenai karantina selama dua pekan.

Pada Jumat (31/1), para pejabat kesehatan AS mengeluarkan perintah karantina federal untuk 195 warga Amerika yang dievakuasi dari Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona.

Kelompok itu akan tetap tinggal di pangkalan militer di California Selatan hingga pertengahan Februari, menurut Dr. Nancy Messonnier, Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan Nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper