Bisnis.com, JAKARTA - Konfrontasi yang tegang dengan Iran di Timur Tengah membuat Amerika Serikat melarang warga Iran memasuki negara itu dengan visa perdagangan dan investasi mulai Kamis (23/1/2020).
Dikutip dari Reuters, layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS mengaitkan perubahan itu dengan pemutusan perjanjian persahabatan dengan Iran yang dilakukan pada Oktober 2018, yang merupakan sanksi AS atas program nuklir dan misilnya.
Visa nomimigran E-1 dan E-2 memungkinkan warga negara dari negara lain untuk masuk ke Amerika Serikat dalam bidang perdagangan internasional atau untuk menginvestasikan sejumlah besar modal.
Badan Layanan tersebut menyatakan warga Iran tidak lagi memenuhi syarat untuk mendapatkan visa tersebut. Bagi warga negara Iran yang sudah berada di negara AS dengan visa tersebut harus pergi begitu masa tinggal resmi mereka berakhir.
Namun belum jelas berapa banyak orang Iran yang akan terdampak oleh kebijakan tersebut.
Perjanjian yang tidak banyak diketahui publik tersebut diteken jauh sebelum Revolusi Islam 1979 Iran yang mengubah kedua negara menjadi musuh bebuyutan.
Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara dunia pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.
Di sisi lain, aksi AS pada Januari yang membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani yang diikuti dengan serangan militer balasan dari Iran telah meningkatkan ketegangan kedua negara ke level yang baru.