Bisnis.com, JAKARTA - Konsul Kehormatan Nepal Bally Saputra menyatakan kesiapannya untuk memfasilitas kerjasama Indonesia-Nepal di bidang pertahanan militer.
Dia mengharapkan Angkatan Bersenjata Nepal dapat memakai senjata dan peralatan militer buatan PT Pindad dan membeli kembali pesawat buatan PT DI yang kualitasnya tidak kalah canggih dari buatan negara lainnya.
“Kami sebagai Konsul Kehormatan Nepal di Jakarta siap menjembatani kerjasama di bidang militer dan pertahanan dengan Indonesia khususnya dengan Pindad dan PT DI,” kata Bally saat menerima kunjungan Army Command and Staff College (ACSC) Nepal yang dipimpin Kolonel Drabya Ram Bhandari dalam study tour militer dan pertahanan ke Indonesia, seperti dikutip dari siaran persnya.
Selain di bidang pertahanan dan militer, Konsul Kehormatan Bally Saputra juga memberikan perhatian besar untuk memperkenalkan pariwisata di Nepal. Apalagi negara tersebut tahun ini akan menggelar Visit Nepal 2020. Selain akan membantu promosi di Jakarta, dirinya juga sedang berusaha untuk memfasilitasi kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Nepal dalam waktu dekat ini.
“Banyak wisatawan Indonesia yang sebenarnya ingin berkunjung ke Nepal. Namun mereka minim sekali informasi mengenai pariwisata disana. Bertepatan dengan kegiatan Visit Nepal 2020, kami di Jakarta siap membantu promosinya sehingga nanti bisa membawa banyak wisatawan Indonesia ke Nepal,” ujar Bally.
Sementara itu, Kolonel Drabya menyampaikan terimakasih atas sambutan yang diberikan Konsul Kehormatan Nepal di Jakarta dan juga Pemerintah Republik Indonesia selama delegasi melakukan study tour. Dia menyampaikan kekagumannya atas kemampuan militer Indonesia termasuk ketertarikan terhadap produk-produk buatan Pindad.
“Setelah kunjungan ini kami berharap dapat membangun kerjasama dengan Indonesia terutama dalam bidang pertahanan dan pengadaan alat persenjataan militer seperti kendaraan taktis khusus yang berkualitas internasional,” kata Drabya.
Meski secara formal antara Indonesia dan Nepal belum memiliki perjanjian kerjasama, namun kedua negara ikut terlibat dan berpartisipasi dalam operasi perdamaian dibawah bendera PBB sebagai Troops Contributing Country (TCC).
Selain itu, Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam membantu Nepal saat terjadi gempa bumi pada tahun 2015. Hal ini membuat hubungan kedua negara semakin erat dan akan terus bekerjasama di masa mendatang.
Selain mengunjungi Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, delegasi ACSC Nepal yang berjumlah 43 orang tersebut juga sempat melihat langsung kemajuan teknologi persenjataan buatan Indonesia di PT DI dan PT Pindad Bandung. Pasukan Gurkha pun menyatakan terkagum-kagum dengan kemajuan teknologi persenjataan militer Indonesia.