Bisnis.com, JAKARTA - Iran akhirnya mengaku bahwa pihaknya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 milik Ukraine Airlines yang menewaskan 176 orang di dalamnya. Sebelumnya Iran tegas menyangkal kemungkinan tersebut,
Melalui akun Twitternya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa hasil penyelidikan angkatan bersenjata menunjukkan bahwa jatuhnya Boeing 737-800 adalah karena human error.
"Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: Human error pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," tulis Zarif, Sabtu (11/1/2020).
"Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," kata Zarif.
Mengutip Reuters, dalam sebuah pengumuman militer Iran disebutkan bahwa Boeing 737-800 yang dihantam rudal terbang di dekat situs militer sensitif milik Garda Revolusi Iran.
Disebutkan pula bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dirujuk ke departemen peradilan militer.
Ukraine International Airlines Flight 752 dengan tujuan ibu kota Ukraina, Kiev, jatuh pada Rabu 8 Januari, hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran. Tragedi ini terjadi tepat di tengah memanasnya tensi antara AS dan Iran.
Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa bukti menunjukkan sebuah rudal Iran telah menjatuhkan pesawat Ukraina, tetapi kemungkinan serangan itu "tidak disengaja".
Intelijen Kanada dan sekutunya mendukung kesimpulan itu.
Iran pun menolak laporan itu dan menyebutnya sebagai "rumor tidak masuk akal".
"Tidak mungkin rudal menabrak pesawat Ukraina," kata Kepala Penerbangan Sipil Iran seperti dikutip oleh kantor berita Iran, INSA.