Bisnis.com, JAKARTA – Tesla Inc. memulai produksi di China, menandai langkah besar Chief Executive Officer Elon Musk untuk mendominasi kendaraan listrik di pasar global dan mengumumkan awal persaingan nyata di pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.
Dilansir Bloomberg, Musk memimpin peresmian pabrik baru di dekat Shanghai pada hari Selasa (7/1/2019), yang ditandai dengan penyerahan sedan model 3 buatan China pertama kepada publik. Tesla menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun pabrik pertama di luar AS ini. Secara teknis, pengiriman Model 3 sudah dimulai pekan lalu tetapi hanya untuk kalangan karyawan.
Produksi di China dapat membantu Musk membangun momentum perusahaan di negara tersebut, yang juga merupakan pasar terbesar dunia untuk mobil konvensional. Tesla menyerbu ke China dengan harga yang tidak jauh lebih tinggi daripada pabrikan lokal seperti NIO Inc. dan Xpeng Motors, dan jauh di bawah produksi raksasa global seperti BMW AG dan Daimler AG.
Musk juga memperkenalkan crossover Model Y untuk pasar China, dengan mengatakan bahwa permintaan untuk kendaraan ini diperkirakan melebihi dari semua model lain Tesla.
Pabrik di Shanghai tersebut menjadi landasan rencana Musk untuk membuat Tesla menjadi mobil yang benar-benar global. Perusahaan pada bulan November mengumumkan rencana untuk membangun sebuah pabrik di tengah jantung otomotif Jerman untuk memenuhi permintaan Eropa mobil listrik yang meningkat.
Song Gang, direktur manufaktur di Pabrik Tesla di China mengatakan fasilitas tersebut sudah merakit lebih dari 1.000 mobil dalam sepekan dan menargetkan untuk menggandakan kapasitas produksi selama tahun depan.
Perusahaan mengatakan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 150.000 kendaraan Model 3 per tahun, sekitar 3.000 per minggu, ketika fase pertama pabrik selesai dan perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 500.000 setahun setelah fase berikutnya.