Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Irak dan Putra Mahkota Saudi Bahas Terbunuhnya Qassem Soleimani

Keduanya saling bertukar pendapat terkait akibat serangan AS dan pentingnya memitigasi dampak dari peristiwa itu.
Para pelayat menghadiri prosesi pemakaman komandan militer Iran Qassem Soleimani, yang juga kepala divisi elit Quds Force of the Revolutionary Guards, serta pemimpin kelompok militan Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara oleh AS di bandara Baghdad, di Kerbala, Irak, Sabtu (4/1/2020)./Reuters-Abdullah Dhiaa al-Deen
Para pelayat menghadiri prosesi pemakaman komandan militer Iran Qassem Soleimani, yang juga kepala divisi elit Quds Force of the Revolutionary Guards, serta pemimpin kelompok militan Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara oleh AS di bandara Baghdad, di Kerbala, Irak, Sabtu (4/1/2020)./Reuters-Abdullah Dhiaa al-Deen

Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi telah berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman untuk membahas situasi terbaru di Timur Tengah.

Pembicaraan tersebut dilakukan via telepon.

"Perdana Menteri (PM) Adel Abdul Mahdi menerima panggilan telepon dari Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman untuk mendiskusikan situasi rumit yang dihadapi Irak dan kawasan," demikian disampaikan Kantor PM Abdul Mahdi seperti dilansir Reuters, Minggu (5/1/2020).

Seperti diketahui, sebuah serangan udara oleh militer AS menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani, pemimpin kelompok militan Irak Abu Mahdi al-Muhandis, dan sejumlah korban lainnya. Rombongan Soleimani diserang di bandara Baghdad, Irak pada Jumat (3/1), di tengah memanasnya hubungan antara AS dengan Iran di kawasan tersebut.

Serangan tersebut diperintahkan Presiden AS Donald Trump. Trump juga memutuskan untuk mengirim tambahan sekitar 3.000 tentara AS ke Timur Tengah.

Soleimani digadang-gadang sebagai orang paling kuat kedua di Iran.

Abdul Mahdi dan Mohammad bin Salman disebut saling bertukar pendapat terkait akibat serangan AS dan pentingnya memitigasi dampak dari peristiwa itu serta menghindari peningkatan eskalasi.

Sebelumnya, PM Abdul Mahdi juga mendeklarasikan 3 hari berkabung nasional atas peristiwa tersebut.

"PM dan Komandan Militer Adel Abdul Mahdi memerintahkan berlangsungnya hari berkabung nasional atas para martir yang tewas selama 3 hari mulai Sabtu (5/1)," terang Kantor PM Abdul Mahdi.

Dalam pembicaraan telepon berbeda, pada Sabtu (4/1), Raja Salman dari Arab Saudi juga membahas pentingnya menurunkan tensi di kawasan dengan Presiden Irak Berham Saleh. Raja Salman juga menyampaikan dukungannya terhadap stabilitas dan keamanan di Irak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper