Bisnis.com, JAKARTA - Perayaan kembang api malam tahun baru di Pelabuhan Sydney mendapat kecaman dari publik Australia karena sejumlah daerah lain tengah berjuang menghadapi bencana kebakaran hutan.
Dilansir dari Reuters, Selasa (31/12/2019), pertunjukan kembang api akan tetap diselenggarakan meski beberapa kelompok masyarakat sipil meminta selebrasi itu tidak dilaksanakan sebagai bentuk solidaritas. Salah satu daerah yang terpapar kebakaran hutan adalah New South Wales (NSW).
Kebakaran telah menyebar ke empat negara bagian. Bencana itu bahkan telah membunuh 11 orang sejak Oktober, menyebabkan sejumlah kota dan daerah pedesaan kehilangan aliran listrik serta sinyal ponsel.
Sementara itu, kebakaran hutan bahkan telah mencapai Sydney Barat atau sekitar 30 kilometer dari Sydney Harbour Bridge.
Kebakaran yang begitu dekat dengan kota terbesar Australia itu pun memicu kemarahan di antara beberapa penduduk. Dikutip dari Twitter, akun @Swiftyshaz13 pun mengungkapkan kekecewaannya.
"Apakah Sydney benar-benar masih mendapatkan kembang api pada malam ini ketika setengah dari negara kita terbakar," tulisnya.
Menanggapi kritik tersebut Walikota City of Sydney, Clover Moore, mengatakan bahwa perencanaan untuk perayaan kembang api itu sudah dimulai sejak 15 bulan lalu dan mustahil untuk membatalkannya. Dia menambahkah, acara tersebut sekaligus mendorong perekonomian NSW.
"Malam ini kami mengharapkan satu juta orang di sekitar Harbour dan satu miliar orang di seluruh dunia untuk menyaksikan perayaan Malam Tahun Baru Sydney, yang merupakan acara publik terbesar Australia," ujarnya.
Moore menambahkan bahwa orang-orang yang menyaksikan perayaan kembang api di sekitar pelabuhan juga akan melihat tautan sumbangan di setiap tiang Sydney Harbour Bridge sepanjang malam ini.