Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan CEO Nissan Kabur dari Jepang?

Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn mengonfirmasi bahwa dia tengah berada di Libanon dan menolak untuk "disandera" oleh sistem peradilan Jepang.
Mantan Chairman Nissan Motor Carlos Ghosn duduk di dalam mobil ketika ia meninggalkan kantor pengacara setelah dibebaskan dengan jaminan dari Rumah Tahanan Tokyo, di Tokyo, Jepang, 6 Maret 2019. /REUTERS
Mantan Chairman Nissan Motor Carlos Ghosn duduk di dalam mobil ketika ia meninggalkan kantor pengacara setelah dibebaskan dengan jaminan dari Rumah Tahanan Tokyo, di Tokyo, Jepang, 6 Maret 2019. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn mengonfirmasi bahwa dia tengah berada di Libanon dan menolak untuk "disandera" oleh sistem peradilan Jepang.

Hal ini  menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana salah satu eksekutif paling terkenal di dunia ini keluar dari Jepang beberapa bulan sebelum persidangannya.

Kepergian Ghosn yang tiba-tiba menandai putaran dramatis terbaru dalam kasus yang telah mengguncang industri otomotif global, membahayakan aliansi Nissan Motor Co Ltd dan pemegang saham Renault SA dan menyoroti keadilan sistem peradilan Jepang.

"Saya sekarang berada di Libanon dan tidak akan lagi disandera oleh sistem peradilan Jepang yang curang di mana kesalahan dituduhkan, diskriminasi merajalela, dan hak asasi manusia dasar ditolak," ungkap Ghosn dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Selasa (31/12/2019).

"Saya belum melarikan diri dari keadilan, saya telah lolos dari ketidakadilan dan penganiayaan politik. Sekarang saya akhirnya dapat berkomunikasi secara bebas dengan media, dan berharap untuk memulai minggu depan," lanjutnya, seperti dikutip Reuters.

Baik pengacara Ghosn maupun juru bicara kantor kejaksaan Tokyo belum dapat memberikan komentar mengenai keberadaan Ghosn. Seorang juru bicara Nissan menolak berkomentar. Sedangkan juru bicara untuk kedutaan Libanon di Tokyo mengatakan, "Kami tidak menerima informasi apa pun".

Tidak jelas bagaimana Ghosn, yang memegang kewarganegaraan Prancis, Brasil, dan Lebanon, dapat meninggalkan Jepang. Libanon tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang,  sehingga tidak mungkin ia dapat dipaksa untuk kembali ke Tokyo untuk menghadapi persidangan.

Televisi NHK Jepang sebelumnya melaporkan seseorang yang menyerupai Ghosn memasuki bandara internasional Beirut dengan nama yang berbeda setelah terbang dengan jet pribadi, mengutip seorang pejabat keamanan Libanon yang tidak dikenal.

Pengadilan Distrik Tokyo sebelumnya mengatakan bahwa gerakan dan komunikasi Ghosn telah dipantau dan dibatasi untuk mencegahnya melarikan diri dari negara itu dan merusak barang bukti.

Financial Times pada hari Senin mengatakan Ghosn tidak lagi dalam tahanan rumah. Mengutip rekan kerja Ghosn, surat kabar Inggris itu mengatakan dia mendarat di bandara internasional Rafic al-Hariri, Minggu malam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper