Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) meluncurkan National Integrated Newsroom berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mengintegrasikan 97 stasiun penyiaran di 17 koordinator wilayah (korwil) di seluruh Indonesia.
Direktur Utama LPP RRI M. Rohanudin mengatakan selama ini pemberitaan yang dilakukan oleh seluruh stasiun penyiaran di masing-masing korwil tersebut tidak terintegrasi satu sama lain. Akibatnya, pada beberapa kesempatan informasi atau berita menarik dari daerah yang seharusnya bisa disebarluaskan secara nasional luput dari pantauan pusat di Jakarta.
“National Integrated Newsroom adalah sebuah gagasan besar, yaitu semua daerah dapat berintegrasi dalam sebuah agenda setting, masing-masing daerah mewakilkan kepala korwil yang berhubungan dengan kepala pemberitaan untuk menyusun pemberitaan secara nasional yang terpusat di Jakarta,” katanya di Jakarta pada Senin (23/12/2019).
Lebih lanjut, Rohanudin menjelaskan semua arsip berita akan terintegrasi secara daring dengan adanya National Integrated Newsroom dan dipetakan berdasarkan jenis atau topiknya. Selain itu, setiap stasiun penyiaran bisa berbagi berita satu sama lain tanpa perlu terlebih dahulu berhubungan dengan pusat.
Rohanuddin tak menjelaskan berapa anggaran yang dikucurkan untuk mewujudkan National Integrated Newsroom yang sudah direncanakan sejak 2005 ini. Namun yang jelas, National Integrated Newsroom merupakan bagian dari pembaruan yang dilakukan oleh LPP RRI dalam rangka transformasi yang terlebih dahulu dilakukan melalui pengembangan portal berita www.rri.co,id, aplikasi ponsel pintar RRI Play, dan RRI NET yang merupakan layanan video streaming menggabungkan platform radio dengan televisi.
“Anggarannya pastinya saya tidak paham karena ini disiapkan sudah sejak lama dan bertahap. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) juga ini masing-masing daerah atau korwil bukan dilakukan pusat juga,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pembaruan yang dilakukan oleh LPP RRI melalui National Integrated Newsroom perlu didukung oleh konten-konten yang mampu menarik minat pendengar radio dari kalangan muda yang jumlahnya sangat besar. Oleh karena itu, dia meminta agar LPP RRI menyiapkan tim dengan sumber daya manusia (SDM) yang solid dan kompeten di bidangnya.
“Selain untuk mesosialisasikan semangat kebangsaan ke seluruh Indonesia, konten-konten yang menarik di LPP RRI ini nantinya juga memungkinkan untuk dikomersialkan. Tidak hanya konten-konten untuk siaran radio aja tetapi konten-konten yang multiplatform,” katanya.
