Bisnis.com, JAKARTA – Serangan roket yang dilakukan secara hampir bersamaan telah menghantam tiga instalasi minyak dan gas yang dikelola pemerintah di Suriah.
Mengutip Reuters, Sabtu (21/12/2019), roket tersebut ditembakkan pada Sabtu dini hari dan menyasar kilang utama Homs. Pejabat setempat menyatakan serangan teroris itu menyebabkan kerusakan dan mengganggu sistem produksi.
Kepala Kilang, Haitham Musawkar, mengatakan kebakaran tersebut akhirnya padam setelah beberapa jam dan para teknisi bagian mulai melakukan perbaikan.
Kilang yang terletak di sebelah barat Homs, adalah salah satu dari dua kilang utama yang mencakup sebagian besar permintaan domestik untuk solar, bahan bakar pemanas, bensin dan produk lainnya.
Sementara itu, VOAnews.com menyatakan hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan yang menyasar kilang minyak Homs (satu dari hanya dua di negara itu) serta dua fasilitas gas alam di provinsi Homs.
Suriah mengalami kekurangan bahan bakar sejak awal tahun 2019 di tengah sanksi negara-negara Barat yang memblokir impor, karena sebagian besar ladang minyak di negara itu dikendalikan oleh pemberontak Kurdi.
Adapun Kota Homs dan pinggirannya telah sepenuhnya di bawah kendali pemerintah Suriah sejak 2017, akan tetapi beberapa bagian provinsi di dekat perbatasan dengan Yordania tetap di tangan pemberontak.