Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kritik KTT Muslim Malaysia, OKI: Bisa Memecah Islam

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) melancarkan kritik terselubung terhadap pertemuan puncak (KTT) muslim di Malaysia yang digelar 18 Desember-21 Desember 2019. Tidak secara langsung, OKI menyebut pertemuan tersebut dapat melemahkan Islam.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengikuti pertemuan Asean Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengikuti pertemuan Asean Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) melancarkan kritik terselubung terhadap pertemuan puncak (KTT) muslim di Malaysia yang digelar 18 Desember-21 Desember 2019. Tidak secara langsung, OKI menyebut pertemuan tersebut dapat melemahkan Islam.

Sekretaris Jenderal OKI Yousef al-Othaimeen mengatakan pertemuan semacam itu akan memecah belah umat Islam.

"Bukan kepentingan sebuah negara Islam untuk mengadakan KTT dan pertemuan di luar kerangka kerja (OKI), terutama pada saat ini ketika dunia menyaksikan banyak konflik," kata Othaimeen kepada Sky News Arabia tanpa secara langsung menyebut Malaysia, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (19/12/2019).

Dia menambahkan bahwa setiap pelemahan platform OKI adalah pelemahan Islam dan muslim. Para analis menilai KTT yang dihadiri rival Arab Saudi di kawasan, seperti Iran, Turki, dan Qatar itu, bertujuan untuk menyaingi OKI.

Namun, hal itu telah dibantah oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ketika melakukan panggilan telepon dengan Raja Arab Saudi Salman. Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak dimaksudkan untuk menciptakan blok baru negara-negara Islam.

Raja Salman sendiri diketahui menolak undangan Malaysia untuk hadir dalam KTT Kuala Lumpur. Dalam panggilan teleponnya dengan Mahathir, Raja Salman bersikeras bahwa masalah yang berkaitan dengan dunia muslim harus disalurkan melalui OKI untuk mencapai persatuan, demikian laporan resmi Saudi Press Agency.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga membatalkan kehadirannya di KTT tersebut di menit-menit terakhir.

Menurut laporan Reuters, hanya sekitar 20 negara yang mengirim pemimpin atau delegasi ke KTT Kuala Lumpur, meskipun semua 57 anggota OKI telah diundang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper