Bisnis.com, JAKARTA – Hong Kong Airlines menerima ultimatum. Salah satu maskapai penerbangan terbesar di Hong Kong tersebut harus memperbaiki kondisi keuangannya pada akhir pekan ini atau berisiko kehilangan izin operasinya.
Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Perizinan Transportasi Udara (ATLA) Hong Kong menuntut Hong Kong Airlines (HKA) untuk mendapatkan suntikan uang tunai dan menyimpannya pada tingkat yang sesuai.
“Kegagalan untuk melakukan hal itu berisiko tindakan lebih lanjut, termasuk kehilangan ataupun suspensi izin,” tutur ATLA, seperti dilansir dari Bloomberg pada Senin (2/12/2019). ATLA akan mengumumkan keputusannya pada 7 Desember 2019.
ATLA berpandangan situasi yang tengah dihadapi HKA sangat mengkhawatirkan. Biro Transportasi dan Perumahan Hong Kong juga menyatakan keprihatinan senada mengenai posisi keuangan Hong Kong Airlines.
Sementara itu, Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong meminta perusahaan untuk memberi konfirmasi apakah dapat terus beroperasi dan masih tunduk pada peraturan.
“Hasilnya dapat menentukan apakah izin operasi maskapainya (Air Operating Certificate) ditangguhkan atau dicabut,” ujar Departemen Penerangan Sipil dalam sebuah pernyataan.
Pada 1 November, perwakilan dari Biro Transportasi dan Perumahan serta Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong bertemu dengan manajemen maskapai dan menuntut perusahaan untuk berupaya meningkatkan kondisi keuangannya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Hong Kong Airlines masih belum berkomentar mengenai hal tersebut. Kinerja keuangan maskapai itu telah mendapat perhatian pihak otoritas selama berbulan-bulan.
Aksi protes para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong selama sekitar enam bulan terakhir menambah beban pada keuangan perusahaan.
Akhir bulan lalu, HKA menyatakan menunda pembayaran gaji untuk sebagian karyawannya akibat terdampak aksi protes yang telah memukul kota tersebut.
Perusahaan mengungkapkan bahwa pendapatan telah merosot secara signifikan pada November, sehingga memengaruhi payroll bulanan.
Pada Jumat (29/11), HKA mengumumkan perubahan pada jaringan rutenya, termasuk penghentian penerbangan langsung ke Vancouver, Ho Chi Minh City, dan Tianjin.
“Hong Kong Airlines akan terus memantau situasi dengan cermat dan menyesuaikan rencana bisnisnya guna memastikan maskapai ini tetap layak secara komersial dan mempertahankan pertumbuhan jangka panjangnya,” ungkap HKA.