Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bloomberg: Kita Tak Bisa Kalah dari Donald Trump

Mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg mengungkapkan alasannya maju dalam kancah bursa calon presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
Pengusaha dan mantan Walikota New York City Michael Bloomberg berbicara pada pembukaan Forum Bisnis Global Bloomberg di New York, AS, pada 26 September 2018./ REUTERS-Shannon Stapleton
Pengusaha dan mantan Walikota New York City Michael Bloomberg berbicara pada pembukaan Forum Bisnis Global Bloomberg di New York, AS, pada 26 September 2018./ REUTERS-Shannon Stapleton

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg mengungkapkan alasannya maju dalam kancah bursa calon presiden Amerika Serikat (AS) 2020.

Pada Senin (25/11/2019), Bloomberg mengatakan akhirnya memutuskan untuk mencalonkan diri karena khawatir bahwa para kandidat yang ada akan kalah dari calon presiden petahana Donald Trump.

“Saya pikir ada risiko lebih besar untuk Donald Trump terpilih kembali [sebagai Presiden AS] ketimbang sebelumnya. Pada akhirnya, saya bercermin dan berkata, 'Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi',” ungkap Bloomberg kepada wartawan dalam suatu kampanye di Norfolk, Virginia.

Padahal, pada Maret, Michael Bloomberg pernah mengatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pilpres AS 2020 dan juga memutuskan untuk tidak mencalonkan diri pada tahun 2016.

Ia memusatkan komentarnya pada Senin (25/11/2019) pada Trump, dengan mengatakan tahu bagaimana cara untuk mengalahkan Trump dan mengubah wilayah Republik menjadi pendukung Demokrat.

"Kita memiliki seorang presiden, seorang kepala komandan, yang tidak menghormati aturan hukum, dan tidak peduli apa pun untuk etika atau kehormatan ataupun untuk nilai-nilai yang benar-benar membuat Amerika hebat," tutur Bloomberg, menggemakan sentimen yang diungkapkan oleh kandidat lainnya dari Demokrat.

“Pertaruhannya tidak bisa lebih tinggi, kita harus memenangkan pemilihan ini,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bloomberg membela keputusannya untuk mendanai kampanyenya tanpa mencari donor luar, terlepas dari kecaman dari anggota lain di Partai Demokrat bahwa miliarder ini berusaha untuk “membeli” kursi kepresidenan.

“Selama bertahun-tahun, saya telah menggunakan sumber daya saya untuk hal-hal yang penting bagi saya. Saya cukup beruntung untuk membangun sebuah perusahaan yang sukses,” papar Bloomberg.

“Ini dilakukan sembari berupaya memberlakukan undang-undang kontrol senjata yang lebih ketat, menghentikan perubahan iklim dan membantu Demokrat terpilih,” jelasnya.

Bloomberg telah berjanji untuk sepenuhnya membiayai sendiri kampanyenya. Dia telah merencanakan untuk mengeluarkan setidaknya US$34 juta untuk blitz iklan TV di seluruh negeri pekan ini.

Hal tersebut memicu gelombang kritik baru dari Elizabeth Warren, salah satu capres dari kubu Demokrat, yang mengatakan bahwa Michael Bloomberg tengah bertaruh dia hanya membutuhkan "sekumpulan tas dan kantong uang" untuk menang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper