Bisnis.com, JAKARTA - Saudi Aramco mengindikasikan valuasi antara US$1,6 triliun hingga US$1,7 triliun atau di bawah US$$2 triliun sebagaimana dipatok putra mahkota Saudi. Akan tetapi, nilai itu masih berpotensi menjadi IPO terbesar di dunia.
Aramco menyatakan hari ini akan menjual 1,5 persen sahamnya atau sekitar 3 miliar saham pada kisaran harga indikatif 30 riyal (US$8,00) hingga 32 riyal. Sebelumnya angka itu diperkirakan 96 miliar riyal (US$25,60 miliar).
Jika dihargai di kisaran atas maka transaksi itu hanya bisa mengalahkan nilai US$25 miliar yang dipecahkan oleh raksasa e-commerce China Alibaba dalam debut pasar sahamnya di New York pada 2014. Namun ada sumber menyebutkan Saudi Aramco tidak akan memasarkan sahamnya melalui IPO di Amerika Serikat.
Langkah Aramco adalah inti dari rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi usaha negara pengekspor minyak mentah utama dunia itu agar tidak terfokus pada komoditas tersebut.
Aramco tidak berencana untuk memasarkan IPO domestiknya di luar negeri, menurut tiga orang yang akrab dengan masalah tersebut seperti dikutip Reuters, Minggu (17/11). Dengan demikian, perusahaan itu tidak akan melakukan roadshow internasional.
"IPO ini untuk bank lokal dan regional," kata salah satu dari tiga orang tersebut.
Salah satu dari mereka kemudian menyebutkan bahwa sebagian besar investor akan berpartisipasi sebagai investor asing yang memenuhi kualifikasi dalam transaksi dengan Arab Saudi.