Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peso Anjlok, Menkeu Chili Peringatkan Konsekuensi Kerusuhan Terhadap Ekonomi

Menteri Keuangan Chili pada hari Selasa (12/11/2019) memperingatkan adanya "konsekuensi serius" bagi perekonomian yang diakibatkan kerusuhan yang disertai kekerasan dalam tiga pekan terakhir.
Mata uang peso./Istimewa
Mata uang peso./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Chili pada hari Selasa (12/11/2019) memperingatkan adanya "konsekuensi serius" bagi perekonomian yang diakibatkan kerusuhan yang disertai kekerasan dalam tiga pekan terakhir.

Dilansir Reuters, Menteri Keuangan Ignacio Briones mengatakan melemahnya peso, yang anjlok 4 persen ke level terendah terhadap dolar AS, merupakan "tanda kekhawatiran" bahwa ia dan rekan-rekannya memperhatikan dengan sangat hati-hati.

Berdasarkan pantauan terakhir yang dikutip dari Bloomberg, peso Chili melemah 3,08 persen atau 23,39 poin ke level 783,82 per dolar AS, setelah sempat menyentuh level 800,08 peso per dolar AS.

Dia meminta warga Chili untuk membantu memulihkan kondisi sehingga bisnis dapat kembali berfungsi dengan baik dan orang-orang dapat kembali bekerja setelah aksi demonstrasi selama berminggu-minggu dan perusakan pada properti dan angkutan umum yang dia perkirakan menelan biaya US$3 miliar.

"Pawai damai telah menunjukkan pendapat mereka dan pesan itu tercermin dalam langkah-langkah yang telah diambil pemerintah dan oposisi," katanya kepada wartawan di Santiago, seperti dikutip Reuters.

"Semua tindakan memiliki konsekuensi dan mereka memiliki konsekuensi besar yang kini terlihat dalam perekonomian dan khususnya pada pengusaha dan sektor yang paling rentan," lanjutnya.

Presiden China Sebastian Pinera, yang berbicara pada konferensi pers malam di Santiago, mengutuk bentrokan baru antara pengunjuk rasa dan polisi pada Selasa malam di kota tersebut dan bagian lain negara itu. Ia juga bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dituntut di bawah undang-undang keamanan negara yang memungkinkan hukuman lebih keras.

"Situasi kekerasan yang parah sangat mengancam demokrasi kita, negara hukum kita dan terutama, hak-hak semua warga Chili," katanya.

Pinera mengimbau warga negara untuk menandatangani tiga "perjanjian nasional" guna memulihkan keamanan, mempromosikan masyarakat yang lebih setara, serta mengembangkan konstitusi baru untuk menggantikan konstitusi yang dibuat selama kediktatoran Augusto Pinochet 1973-1990.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper