Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Gunakan Senjata Rusia, AS Ancam Jatuhkan Sanksi

Amerika Serikat sangat kecewa dengan pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Turki dan kemungkinan akan menjatuhkan sanksi kepada Ankara jika tidak "menyingkirkan" sistem persenjataan itu, kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien.
Bendera Turki/Reuters
Bendera Turki/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat sangat kecewa dengan pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Turki dan kemungkinan akan menjatuhkan sanksi kepada Ankara jika tidak "menyingkirkan" sistem persenjataan itu, kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien.

"Turki akan merasakan dampak dari sanksi-sanksi itu," ujar O'Brien kepada CBS "Face the Nation" dalam sebuah wawancara seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (11/11/2019).

Pernyaaan itu merujuk pada hukuman berdasarkan undang-undang AS yang dikenal dengan Melawan Musuh AS melalui Sanksi yang katanya akan disahkan Kongres dengan " dukungan bipartisan "luar biasa"

Komentar itu muncul menjelang kunjungan Presiden Turki Tayyip Erdogan ke Washington pada 13 November untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

Keduanya akan melakukan pembicaraan penting karena kedua sekutu NATO berselisih mengenai sejumlah masalah.

Salah satu ketidaksepakatan utama adalah pembelian sistem rudal anti-pesawat S-400 Rusia oleh Ankara, yang menurut Washington tidak sesuai dengan sistem pertahanan NATO dan mengancam jet-jet tempur Lockheed Martin F-35.

Meskipun ada ancaman sanksi AS, Turki mulai menerima pengiriman S-400 pertamanya pada bulan Juli.

Sebagai tanggapan, Washington mengeluarkan Turki dari program F-35 meski Ankara adalah produsen dan pembeli. Namun sejauh ini, belum ada sanksi yang dijatuhkan pada Ankara. 

Turki belum mengaktifkan baterai S-400 yang diterimanya, dan Washington masih berharap untuk membujuk sekutunya agar "keluar" dari sistem Rusia.

"Tidak ada tempat di NATO untuk S-400. Tidak ada tempat di NATO untuk pembelian militer Rusia yang signifikan. Itu pesan yang akan disampaikan presiden kepadanya (Erdogan) dengan sangat jelas ketika dia ada di sini," kata O'Brien.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper