Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertahanan (Kemenhan), salah satu kementerian yang mendapatkan anggaran terbesar di RAPBN 2020, akan memaksimalkan pesanan produk alat pertahanan untuk industri dalam negeri.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10/2019) seusai menghadiri rapat terbatas mengenai penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, alokasi belanja untuk fungsi pertahanan mencapai Rp127,4 triliun.
"Nanti ada anggaran di Kementerian Pertahanan yang tentu kita akan alokasikan sedapat mungkin kita berikan industri dalam negeri, tidak hanya BUMN tapi terhadap swasta juga," kata Sakti.
Sakti mengatakan Kemenhan akan memaksimalkan pesanan untuk industri dalam negeri. Sakti mengatakan dirinya diminta oleh Jokowi untuk membantu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengembangkan industri dalam negeri.
Sakti mengatakan Indonesia memiliki sejumlah perusahaan seperti PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT PAL (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Dahana (Persero) dan sebagainya.
Menurutnya, Indonesia harus kuat di sektor pertahanan siber, kecerdasan buatan dan Internet of Things.
Menurutnya, riset dan pengembangan akan dilakukan oleh industri. "RnD dilakukan industri, kita kasih orderannya. Kan industri tidak berkembang kalau tidak mendapat kesempatan. Bahwa kualitasnya belum maksimal tidak apa-apa tapi pada saatnya pasti akan sampai," kata Sakti.