Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg akhirnya mengakui bahwa pabrikan pesawat itu telah membuat kesalahan terkait dua kecelakaan pesawat jenis 737 MAX termasuk Lion Air yang menewaskan secera keseluruhan 346 orang.
Pengakuan tersebut berdasarkan kesaksian tertulis yang dipublikasikan kepada publik kemarin waktu setempat berdasarkan hasil sidang di depan Kongres Amerika Serikat.
“Kami telah belajar dan masih belajar dari kecelakaan ini, pak Ketua. Kami tahu kami membuat kesalahan dan membuat beberapa kekeliruan,” ujar Muilenburg memberitahu Komite Perdagangan Senat AS seperti dikutip Reuters, Selasa (29/10).
Kesaksian tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters dan dipublikasikan kemarin, menambahkan bahwa perusahaan telah melakukan perbaikan pada pesawat 737 MAX dan "memastikan bahwa kecelakaan seperti yang telah terjadi tidak akan pernah terjadi lagi."
Muilenburg, yang dicopot dari jabatannya sebagai pimpinan Boeing awal bulan ini, juga akan bersaksi di hadapan Komite Transportasi dan Infrastruktur DPR AS besok.
“Kami juga tahu kami bisa dan harus melakukan yang lebih baik,” kata Muilenburg.
Dalam kesaksian itu dia mengungkapkan "simpati terdalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih" dari mereka yang tewas merujuk pada kecelakaan Lion Air Flight 610 di Indonesia yang menewaskan 189 orang.
Baca Juga
Muilenburg mengunjungi kedutaan Indonesia di Washington kemarin untuk bertemu dengan duta besar Indonesia untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan memberikan penghormatan kepada mereka yang hilang dalam penerbangan, menurut pernyataan Boeing dalam sebuah pernyataan.
Kesaksian yang disiapkan Muilenburg itu juga menyebutkan bahwa ketika pesawat 737 MAX selesai diperbaiki maka pesawat itu akan menjadi salah satu pesawat teraman yang pernah terbang.
Maskapai penerbangan Etiopia yang menggunakan 737 MAX, Ethiopian Airlines 302, juga menjadi korban dan menewaskan 157 orang akibat kecelakaan.