Bisnis.com, JAKARTA – Justin Trudeau akan kembali menjadi perdana menteri setelah Partai Liberal memenangi pemilihan umum Kanada. Namun, Trudeau kehilangan posisi mayoritas dan memerlukan dukungan partai-partai kecil sayap kiri untuk membentuk pemerintahan.
Hasil pemungutan suara menunjukkan partai Trudeau mengalahkan oposisi utama, Partai Konservatif yang dipimpin Andrew Scheer.
Partai Liberal memenangi atau memimpin dengan perolehan 156 kursi dari 338 kursi dalam pemungutan suara pada Senin (21/10/2019). Meski demikian, Partai Liberal gagal memperoleh suara mayoritas yakni 170 kursi.
Oleh karena itu, Partai Liberal memerlukan dukungan dari partai oposisi yang lebih kecil untuk membentuk pemerintahan.
“Kamu berhasil, teman-temanku. Selamat,” kata Trudeau kepada para pendukungnya di Montreal.
Trudeau, yang mengambil alih kekuasaan pada 2015 sebagai tokoh karismatik yang menjanjikan 'pembaruan', turun popularitasnya karena skandal blackface dan kritikan atas penanganannya terhadap kasus korupsi yang melibatkan perusahaan konstruksi Kanada.
Sekarang dia harus bergantung pada Partai Demokrat Baru (NDP) untuk bisa meloloskan undang-undang di Parlemen. Meskipun perolehan kursi NDP turun dari 44 kursi pada 2015 menjadi 24 kursi sekarang, partai tersebut dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap pemerintahan Trudeau berikutnya.
Menjelang pemungutan suara, jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Trudeau dan saingan utamanya, Andrew Scheer.
"Malam ini kami telah memberitahukannya. Kepemimpinannya rusak dan pemerintahannya akan segera berakhir dan ketika saatnya tiba, kami akan siap dan kami akan menang," kata Scheer.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memberikan ucapan selamat kepada Trudeau.
"Selamat kepada @JustinTrudeau atas kemenangan yang luar biasa dan berjuang keras. Kanada dilayani dengan baik. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda menuju perbaikan kedua negara kita!" tulisnya melalui akun Twitter.