Bisnis.com, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri Serbia memaparkan sejumlah keunggulan negara itu jika menjadi sasaran investasi.
Keunggulan itu disampaikan oleh CEO Pirot Free Zone, Dragan Kostic, dan Koordinator Kadin Serbia untuk Distrik Rasina, Aleksandra Alexic, dalam kegiatan Indonesia–Serbia Business Forum di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34.
"Keunggulan Serbia antara lain pengenaan tarif 0% ke pasar Rusia dan pembebasan pajak untuk perusahaan yang beroperasi di salah satu Free Zone Serbia," papar Dragan Kostic dalam presentasinya, sebagaimana dikutip oleh siaran pers Kementerian Luar Negeri, Minggu (20/10/2019).
Dalam forum itu, Kemenlu dan KBRI Beograd berhasil mempertemukan lebih dari 100 pengusaha Indonesia dengan 28 pengusaha Serbia yang bergerak di bidang farmasi, logistik, ritel, kimia, dan rempah.
Business matching itu berhasil mencetak transaksi potensial setidaknya US$110.000 untuk bisnis komoditas lada, kopi, dan produk medis.
Duta Besar RI untuk Serbia Chandra Widya Yudha mengajak pengusaha Indonesia mulai berbisnis dengan Serbia, dan memanfaatkan kebijakan ekonomi Serbia yang ramah bisnis dan investasi.
"Forum ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal bagi pengusaha Indonesia dan Serbia untuk meningkatkan potensi perdagangan dan investasi di masing-masing negara dalam jangka panjang," katanya.
Sebelumnya, Indonesia membidik Serbia sebagai pasar produk batik mengingat negeri di jantung Semenanjung Balkan itu merupakan pusat industri fashion.
Memanfaatkan masyarakat Serbia yang dikenal sebagai pengikut mode, KBRI Beograd gencar mempromosikan batik sebagai tren motif dan kreasi busana. Sejauh ini, batik mendapat respons positif di industri fashion di Negeri Elang Putih.