Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah China menyetujui pabrikan otomotif Tesla Inc. untuk mulai berproduksi di negaranya. Hal ini ditandai dengan terbitnya izin dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.
Kepala Automotive Foresight Yale Zhang menuturkan izin ini merupakan lampu hijau bagi perusahaan untuk memulai produksi di China.
"Tesla dapat memulai produksi kapan saja," ujar Zhang.
Terkait dengan izin tersebut, Tesla belum memberikan respon. Pabrik perusahaan senilai US$2 miliar tengah dibanngun di wilayah timur Shanghai. Pabrik ini menjadi pabrik pertama perusahaan di luar negeri.
Berdasarkan berita Reuters, Tesla mengungkapkan akan memulai produksi di China pada awal bulan ini. Namun, perusahaan belum memastikan target akhir tahunnya karena adanya ketidakpastian pesanan, tenaga kerja dan pemasok.
Tesla berencana memproduksi setidaknya 1.000 Model 3s per minggu dari pabriknya di Shanghai hingga akhir tahun ini karena perusahaan bermaksud untuk mengenjot penjualannya di China dan menghindari tingginya tarif impor yang dikenakan China terhadap mobil produksi AS.
Baca Juga
Pabrik Tesla ini juga merupakan pabrik mobil asing pertama di China dan sekaligus menandai keterbukaan pasar China terhadap mobil asing.
Otoritas Shanghai sendiri telah menawarkan bantuan kepada Tesla untuk mempercepat pembangunan pabriknya. Sejauh ini, China memberikan insentif pembebasan pajak 10 persen dari pembelian mobil Tesla.