Bisnis.com, JAKARTA – Partai Amanat Nasional sampai saat ini mengaku masih berada di luar pemerintahan. Mereka menganggap sikap untuk hal seperti ini bersifat sangat strategis.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Mulfachri Harahap mengatakan bahwa setiap mengambil keputusan penting, ada mekanisme yang harus ditempuh.
“Bisa lewat rakernas [rapat kerja nasional] atau forum-forum yang setingkat rakernas. Oleh sebab itu, karena forum itu belum diadakan, kami tetap dalam posisi sebelumnya, ada di luar pemerintahan,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Mulfachri menjelaskan bahwa jika melihat kondisi yang ada, koalisi pemerintah dalam pandangannya sudah sesak. PAN tidak mau menambah beban presiden dengan membangun wacana untuk ikut di dalam koalisi.
“Saya meyakini bahwa sungguh tak mudah bagi presiden untuk menentukan siapa yang akan ditetapkan untuk membantu presiden di periode kedua. Oleolkarena itu, [kami] berada di luar dan menjadi mitra yang kompromis,” jelasnya.
Keputusan PAN bukan berarti karena tidak memiliki visi yang sama dengan pemerintahan Jokowi-Amin. Bahkan, diakui Mulfachri partainya memiliki banyak keseragaman.
“Saya yakin setiap pemerintahan pasti memiliki itikad baik. Dalam konteks itu, kita punya kesamaan pandangan,” ucapnya.
Saat ini, partai koalisi Jokowi-Amin menguasasi 60 persen atau 349 kursi di parlemen. Jumlah tersebut sebenarnya sudah cukup untuk memuluskan roda pemerintahan dalam hal legislasi dan pengawasan.