Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Sekretariat Negara mengalokasikan anggaran sekitar Rp1 miliar untuk menyewa mobil merek Mercedes Benz sebanyak 18 unit untuk pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Minggu (20/10/2019).
Ketua Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan 18 unit kendaraan tersebut merupakan merek Mercedes Benz tipe S450 dan E300. Mobil Mercedes Benz tipe S450 diperuntukkan oleh Kepala Negara, sedangkan Mercedes Benz tipe E300 untuk utusan negara.
“Anggaran untuk sewa, dari anggaran dari kami. Kurang lebih, ya enggak mahal. Kan ini hanya kami minta empat hari. Kurang lebih Rp 1 miliar,” ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Pemilihan merek Mercedes Benz sebagai mobil para tamu negara dilakukan karena segi kenyamanan. Tak hanya itu, Heru juga menjamin pihaknya akan menggunakan seri terbaru dari Mercedes Benz.
Seperti diketahui, mobil dinas Presiden Joko Widodo saat ini juga menggunakan Mercedes Benz S600 Guard.
Nantinya, pengamanan para tamu negara akan dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Rangkaian pengamanan akan mulai dilakukan sejak tamu negara datang dari Bandara Soekarno Hatta atau Bandara Halim Perdanakusuma dengan total rangkaian mencapai 9-12 unit kendaraan.
Baca Juga
Namun, ketika sudah sampai hotel, pihaknya akan menyiapkan pengamanan dengan jumlah rangkaian lebih pendek yakni sekitar lima unit kendaraan.
“Kami siapkan ada cadangan 4 [unit]. Sehingga kalau terjadi sesuatu apa kami sudah mempersiapkan cadangan,” terangnya.
Jika ditotal, jumlah mobil yang disiapkan untuk menyambut kehadiran para tamu negara pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akhir pekan ini adalah Mercedes Benz tipe S450 sebanyak 11 unit, cadangan 1 unit, Mercedes Benz tipe E300 sebanyak 13 unit, Mercedes Benz tipe E250 sebanyak 4 unit, Mercedes Benz tipe E200 sebanyak 10 unit, Toyota Alphard 18 unit, Toyota Camry 9, dan Toyota Fortuner sebanyak 27 unit.
Heru menambahkan kepala negara atau kepala pemerintahan yang dipastikan menghadiri agenda tersebut antara lain berasal dari Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia.
“Kalau China itu [yang hadir] wakil presiden. Vietnam juga wakil presiden, Thailand deputinya, Amerika Serikat utusan, Demokrat Laos utusan, Filipina presiden. Ada 6 atau 8 [kepala negara],” sebutnya.