Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahas Kondisi Terkini, Presiden Jokowi Temui Paguyuban Perantau Papua

Kerusuhan yang terjadi di berbagai wilayah di Papua, termasuk Wamena, memberikan dampak negatif terhadap kehidupan bermasyarakat di Papua.
Presiden Joko Widodo./Antara
Presiden Joko Widodo./Antara

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah paguyuban perantau di Papua untuk membahas kondisi terkini di Papua.

Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 1 jam dan dilakukan secara tertutup di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (15/10/2019).

"Sebagai masyarakat kita mendukung semua pihak termasuk pemerintah-pemerintah daerah untuk membuat suasana yang tentram, aman, kondusif dalam menjalankan kehidupan aktivitas sosial, kemasyarakatan di Papua," kata Mansur, Ketua Paguyuban Sulawesi Selatan di Papua.

Menurutnya, kerusuhan yang terjadi di berbagai wilayah di Papua, termasuk Wamena, memberikan dampak negatif terhadap kehidupan bermasyarakat di Papua.

Bahkan, kerusuhan itu mengakibatkan sejumlah nyawa melayang dan membuat gelombang eksodus besar-besaran ke luar Papua.

Untuk itu, dia mengungkapkan sudah meminta kepada Presiden Jokowi untuk mencegah adanya kerusuhan-kerusuhan lain di Papua.

"Soal menyampaikan aksi unjuk rasa itu hak dan kewajiban rakyat dan dijamin dengan UU. Tapi kita mencoba, korban seperti kemarin yang terjadi di Wamena dan Jayapura," ujarnya.

Soal gelombang eksodus, Mansur mengungkapkan sebenarnya sudah ada jaminan keamanan dari pemerintah dan aparat setempat. Tetapi dia memaklumi bahwa kerusuhan tersebut mengakibatkan rasa trauma kepada masyarakat.

Bahkan, dia menjelaskan Presiden juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bersatu supaya kerusuhan-kerusuhan semacam ini tidak pernah terjadi.

"Pak Presiden mengimbau agar seluruh masyarakat tenang, kembali bersatu, bersaudara. Ciptakan kedamaian dan ketentraman di Papua antar seluruh paguyuban baik Papua maupun non Papua," tambahnya.

Sebagai informasi, paguyuban yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain berasal dari Sulawesi Selatan, Minang, Jawa, dan Madura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper