Bisnis.com, JAKARTA – Pihak berwenang menyebut bahwa dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith yang ditangkap diduga tak hanya menyiapkan bom molotov untuk membuat kerusuhan dalam aksi Mujahid 212 pada Sabtu (28/9).
Polisi menyatakan bahwa Abdul Basith juga diduga menyiapkan bahan peledak serupa bom ikan. “Barang bukti yang disita bukan bom molotov saja, sebagian besar yang disita justru sejenis bom ikan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Rabu (2/10/2019).
Dedi menunjukan sebuah foto yang menampilkan barang bukti berupa botol yang dilapisi lakban dengan sumbu pendek di bagian tutupnya. Menurutnya, jenis sumbu pada botol tersebut tidak berjenis sumbu bakar yang ada di bom molotov. Melainkan sumbu ledak serupa detonator.
Material yang berada di dalam botol tersebut bukan hanya bensin, namun disebut lebih kuat. Ia mengatakan di dalam botol berlapis lakban itu juga terisi paku. “Kalau meledak bisa dibayangkan efeknya ke manusia,” katanya, dilansir dari Tempo.
Bukan Minyak Jarak
Dedi menepis isu bahwa isi dalam botol tersebut adalah minyak jarak. Isu yang berhembus di media sosial itu juga menyebut bahwa Basith merupakan penjual minyak jarak.
Menurutnya, kepolisian memiliki bukti yang kuat bahwa Basith merupakan dalang yang merencanakan aksi huru-hara dalam demonstrasi Mujahid 212. Ia mengatakan Basith adalah orang yang membiayai para eksekutor di lapangan.
“Peran AB cukup sentral dalam mengendalikan orang yang ia rekrut, baik untuk penyerangan, pengrusakan, maupun bom yang dipersiapkan,” katanya.