Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB: Penduduk di Asia Pasifik pada 2050 Capai 3 Miliar

Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 137 juta orang atau 54 persen dari populasi.
Ilustrasi: Petugas Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar mendata identitas penumpang bus yang baru tiba saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran./Antara
Ilustrasi: Petugas Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar mendata identitas penumpang bus yang baru tiba saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank memperkirakan jumlah penduduk di Asia Pasifik pada 2050 mencapai 3 miliar jiwa. Tingkat urbanisasi yang pesat bakal menjadi salah satu tantangan bagi pembangunan negara-negara Asia.

Vice President Knowledge Management and Sustainable Management ADB Bambang Susantono mengatakan bahwa laju urbanisasi per hari di Asia Pasifik mencapai 120.000 jiwa. Dia menyebutkan bahwa tingkat urbanisasi di Asia terbilang lebih cepat dibandingkan dengan benua lain di dunia.

Dia menggambarkan persentase jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan di Asia bisa mencapai lebih dari 50 persen dalam waktu 90 tahun.

Sementara itu, di Eropa dan Eropa, untuk mencapai tingkat persentase di atas 50 persen memerlukan waktu lebih dari 100 tahun.

"Di Asia, China dan Indonesia hanya butuh waktu 60 tahun, lebih cepat dari negara-negara Asia lainnya," ujar Bambang dalam diskusi Asian Cities: Fostering Growth and Inclusion, Senin (30/9/2019).

Secara umum, urbanisasi turut meningkatkan perekonomian negara kendati di sisi lain muncul persoalan sosial maupun pemenuhan infrastruktur dasar yang belum merata. Menurut Bambang, bila dikelola dengan baik, urbanisasi bisa menjadi sumber pertumbuhan alih-alih menjadi beban.

Berdasarkan riset ADB, kota-kota besar di Asia kini lebih inovatif berkat perpindahan penduduk ke perkotaan. Pendapatan yang lebih baik juga membuat penduduk tergerak untuk hijrah ke perkotaan sehingga perekonomian kota lebih menggeliat.

ADB memotret laju urbanisasi di Indonesia membuat kota bermekaran menembus batas wilayah administratif. Hal ini tidak saja terjadi di Jabodetabek, tetapi juga terjadi di kawasan pantai utara Jawa.

"Pesan kami, manage dengan baik urbanisasi. Kota-kota yang sudah terlanjur besar seperti Jakarta dan Surabaya bisa koordinasi dengan kota yang lebih kecil agar tercipta aglomerasi yang positif," kata Bambang.

Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 137 juta orang atau 54 persen dari populasi. Pada 2025, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan diyakini bakal terus naik hingga mencapai 68 persen dari populasi.

Dalam catatan Bisnis, tren urbanisasi di Indonesia belum memberi dampak terhadap perekonomian secara signifikan.

Dalam rentang 1970 hingga 2016, Bank Dunia mencatat setiap 1 persen pertumbuhan urbanisasi bisa mengungkit 6 persen—10 persen pendapatan per kapita. Di Indonesia, tren urbanisasi hanya berdampak pada pertumbuhan pendapatan per kapita kurang dari 2 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper