Bisnis.com, JAKARTA - Akibat tiupan angin, gas air mata yang ditembakkan aparat malah berbalik mengarah ke kompleks gedung DPR RI. Akibatnya, aparat dan wartawan masuk lebih ke dalam kompleks DPR menghindari dampak gas air mata.
Awak jurnalis juga berlarian masuk ke lingkungan DPR untuk menghindari bentrokan. Hingga berita ini dibuat sekitar pukul 17.05 kondisi belum sepenuhnya kondusif.
Gas air mata masih ditembakkan Polisi, bahkan beberapa kali suara tembakan terdengar dari arah Slipi.
Sebelumnya, menjelang pukul 17.00 WIB suasana di depan Gedung DPR diwarnai tembakan meriam air atau water canon ke arah mahasiswa pengunjuk rasa.
Dipantau dari Jembatan Penyeberangan Orang dekat Gedung DPR, massa mahasiswa terlihat bergerak secara bergelombang mendekat ke arah Gedung DPR.
Sementara itu, 4 ruas jalan termasuk tol dalam kota dipadati massa mahasiswa.
Massa yang mencoba menerobos ke Gedung DPR disambut tembakan water canon, sehingga mereka yang semula berkumpul per almamater konsentrasinya terpecah. Bahkan, tampak mahasiswa yang tidak lagi menggunakan jaket almamater.
Situasi di depan Gedung DPR RI saat water canon ditembakkan ke arah mahasiswa/Bisnis-Rayful Mudassir
Meski ditembak meriam air, massa masih coba bertahan namun setelah polisi menembakkan gas air mata massa beringsut mundur. Sementara sejumlah mahasiswi yang tampak kaget langsung mundur.
Dalam peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 16.20 WIB itu tampak ada mahasiswa yang memanjat pagar, mencoba membobol pagar Gedung DPR.
Selain massa mahasiswa, tampak pula ada massa dari kelompok masyarakat.
Tembakan water canon sempat memancing emosi massa mahasiswa. Sejumlah benda seperti batu dan kayu dilemparkan ke arah aparat Kepolisian.
Setelah polisi menembakkan gas air mata, massa terpecah dari ke arah Slipi dan Palmerah. Beberapa kali terdengar suara tembakan gas air mata dari arah Palmerah
Seperti diketahui ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi (PT), baik negeri maupun swasta, berkumpul di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019).
Berdasarkan pantauan Bisnis, massa mahasiswa sudah mulai berkumpul untuk melakukan aksi protes sejak siang hari. Bukannya berkurang, gelombang mahasiswa terus berdatangan ke depan gedung wakil rakyat.
Mereka menggunakan jas almamater aneka warna yang membawa identitas kampus masing-masing.
Selain menguasai Jalan Gatot Subroto, massa mahasiswa juga mulai menerobos jalan tol dalam kota yang ada di sebelahnya. Pukul 15.30 WIB arus lalu-lintas di tol dalam kota arah Slipi dan Semanggi mulai padat merayap.
Aksi mahasiswa merupakan bentuk kritik terhadap keputusan DPR RI dan Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mengesahkan revisi Undang-Undang KPK. Selain itu, massa juga menolak niat eksekutif dan legislatif yang ingin merevisi KUHP serta undang-undang lain.
Sebelumnya, beberapa pasal kontroversial dalam RKUHP menjadi sorotan, seperti pasal penghinaan terhadap presiden dan wakil presiden, pasal perzinahan, pasal aborsi, pasal kohabitasi atau kumpul kebo, hingga pasal tentang korupsi.
Sebanyak 18.000 personel gabungan ikut mengawal jalannya aksi. Dua unit water canon bersiaga di depan pintu utama DPR. Selain itu, kawat berduri juga dipasang di depan pintu masuk.