Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dan DPR perlu memerhatikan berbagai pesan yang disuarakan para mahasiswa Yogyakarta yang menggelar aksi demonstrasi di Gejayan, Sleman hari ini.
Hal itu merupakan kesimpulan dari pengamatan lembaga survei digital Drone Emprit yang memantau percakapan media sosial khususnya twitter mengenai isu-isu politik dan sosial yang menjadi trending topic para warga dunia maya.
Menurut pendirinya, Ismail Fahmi, mengatakan bahwa Sejak 22 September 2019, tren percakapan tentang #GejayanMemanggilmeningkat. Tren ini menurutnya smeakin meningkat seiring dengan terjadinya aksi di lapangan .
“Dibandingkan dengan tren berbagai isu yang viral sebelumnya, tren #GejayanMemanggiltermasuk masih awalan. Dibandingkan dengan #MahasiswaBergerakmasih kalah jauh. Perlu ada aksi lapangan untuk menandingi tagar ini. Tapi tren hari ini akan melampaui isu-isu sebelumnya,” ujarnya melalui akun twitter @ismailfahmi, Senin (23/9/2019).
Dari analisis Drone Emprit, terlihat bahwa peta mention #GejayanMemanggil menampilkan satu cluster. Banyak akun-akun yang selama ini tidak muncul dalam pro-kontra politik justru terlibat dalam tagar ini. Hal tersebut, kata dia, menandakan bahwa ini gerakan ini dimotori oleh energi baru dalam peta media sosial di Indonesia.
“Tampak #GejayanMemanggil merupakan sebuah cluster baru. Bukan dari cluster oposisi maupun pro pemerintah. Meski masih kecil, namun bisa membawa perubahan ke depan. Adapun top influencer yang tertangkap dengan data yang ada adalah @JDAgraria, @panjipnjk, @EA_Books, @mahasiswaYUJIEM, @obedkresna. Informasi #GejayanMemanggil juga disebar di kanal Instagram. Top meme di IG juga mirip dengan yang dishare di Twitter,” urainya.
Baca Juga
Meski tagar ini dinilai masih awalan, namun sebarannya sudah cukup luas di berbagai kota di Indonesia dan adalah Yogyakarta, lalu Jakarta, Sleman, Surabaya, baru Bandung. Karena itu, menurutnya, DPR dan Pemerintah tampaknya perlu memperhatikan suara rakyat.
“Kesannya selama ini DPR tidak bekerja untuk rakyat, tetapi untuk kepentingan entah siapa. Aksi mahasiswa yang terusik oleh berbagai RUU dan Revisi UU KPK, diawali dengan #MahasiswaBergerak dan sekarang #GejayanMemanggil,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, ribuan mahasiswa di Yogyakarta pada Senin, menggelar aksi unjuk rasa dengan titik kumpul di kawasan Gejayan, Sleman. Aksi ini merupakan respons dari perkembangan situasi politik tanah air yang dianggap bakal kembali ke era Orde Baru menyusul rencana pengesahan beberapa rancangan undang-undang seperti KUHP, KPK dan lain sebagainya.
Daerah Gejayan merupakan salah satu kawasan bersejarah di era reformasi 1998 karena di lokasi ini pernah menjadi titik konsentrasi mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa, sebelum akhirnya terjadi gesekan dengan aparat keamanan sehingga menewaskan seorang mahasiswa bernama Mozes Gatotkaca. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan di kawasan Mrican.