Bisnis.com, JAKARTA – Kursi Menteri Pemuda dan Olahraga kosong setelah Imam Nahrawi memilih mundur dari jabatannya usai ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini diduga menerima gratifikasi senilai Rp26,5 miliar dari dana hibah Kemenpora kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (Sekjen PKB) Hasanuddin Wahid mengatakan bahwa partainya menghormati keputusan Imam yang memilih mengundurkan diri sebagai menpora.
“Menghormati sepenuhnya dan biar fokus menghadapi proses hukum,” katanya melalui pesan instan, Jumat (20/9/2019).
Untuk kekosongan kursi menpora, Hasan menjelaskan bahwa tidak menyiapkan pengganti Imam di kementerian tersebut.
“Tidak menyiapkan, diserahkan ke presiden,” jelasnya.
Baca Juga
Saat pamit dari jabatannya, Imam mengenang even Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang disebutnya memunculkan semangat optimisme terhadap bangsa Indonesia.
Menurutnya, kerja sama semua pihak dalam pesta olahraga terbesar di Asia itu mampu menunjukkan kapasitas Indonesia sebagai satu negara besar yang mampu menggelar even internasional.
“Asian Games dan Asian Para Games, Bapak-Ibu telah bekerja dengan sangat luar biasa. Itu tidak akan pernah dilupakan. Ini yang membuat saya bangga,” katanya.