Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan pinjaman gratis jangka panjang senilai 3,4 miliar euro atau US$3,8 miliar, kepada pemberi pinjaman di zona euro untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Pinjaman berjangka 3 tahun ini adalah bagian dari paket stimulus yang termasuk dengan suku bunga di bawah nol, sebesar -0,5%, serta kebijakan ECB untuk memulai kembali pembelian obligasi.
Dilansir melalui Bloomberg, penerimaan oleh 28 bank yang ikut serta dalam program ini lebih rendah dari perkiraan, yang sebelumnya menyebutkan alokasi dana pinjaman pada kisaran 20 miliar-100 miliar euro.
Ini merupakan seri ketiga dari operasi refinancing jangka panjang, di mana biaya pinjaman akan turun jika bank meminjamkan lebih banyak kepada perusahaan dan rumah tangga.
"Tujuan dari operasi ini sebagian besar untuk merangsang investasi dan pengeluaran untuk memerangi perlambatan yang sebagian besar disebabkan oleh perang perdagangan AS-China dan risiko no-deal Brexit," seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (19/9/2019).
Langkah ini datang di tengah gelombang dukungan moneter baru secara global.
Di Amerika Serikat, The Fed memutuskan untuk memangkas lagi suku bunganya menjadi 1,75%-2%. Gubernur Jerome Powell mengutip pelemahan pertumbuhan global dan kebijakan dagang menjadi beban bagi ekonomi.
Sementara itu di Jepang, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra longgarnya dan menyampaikan bahwa bank sentral akan memantau ekonomi lebih lanjut.