Bisnis.com, KAYU AGUNG — Banyaknya titik api akibat kebakaran lahan membuat udara Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, pada Kamis (12/9/2019) dipenuhi asap.
Sekitar pukul 17.40 hingga 18.40, ketika Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 melintasi ruas tol Kayuagung—Palembang yang sedang dalam tahap konstruksi tersebut, langit senja tampak kelabu.
Akan tetapi, ketika jendela kaca mobil diturunkan, bau asap yang pekat langsung memenuhi indra penciuman.
Seketika tim menyadari turunnya jarak pandang tersebut bukan akibat kabut melainkan efek asap dari sejumlah titik api yang muncul di wilayah Sumatra Selatan.
Baca Juga
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatra Selatan mendata terjadi peningkatan titik panas (hotspot) di lahan perusahaan atau pemegang lahan konsesi korporasi perkebunan, tambang, dan hutan tanaman industri.
"Titik panas berpotensi menjadi titik api atau kebakaran hutan dan lahan di wilayah konsesi korporasi cenderung meningkat, bahkan pada awal September 2019 ini kebakaran lahan gambut kembali memuncak yang memerlukan penanganan serius," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel M. Hairul Sobri, dikutip dari Antara di Palembang, Jumat (13/92019).
Berdasarkan data yang diolah Walhi Sumsel dari citra satelit terdapat peningkatan titik panas signifikan dalam wilayah izin konsesi korporasi dari Juli 2019.
Pada Juli tercatat 42 titik panas, kemudian Agustus naik dengan cepat menjadi 203 titik, lebih parahnya lagi pada pekan pertama September 2019 mencapai angka yang begitu besar yakni 117 titik panas.
Foto-foto : Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019