Bisnis.com, JAKARTA -- Almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie telah dimakamkan dalam upacara pemakaman secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9/2019) siang.
Meski meninggalkan dunia ini, Habibie akan terus dikenang oleh bangsa Indonesia. Sosok multidimensi itu banyak menorehkan catatan dalam sejarah politik Indonesia.
Salah satu keputusan Presiden Habibie setelah menggantikan Soeharto adalah mempercepat penyelenggaraan pemilu. Seharusnya, pesta demokrasi berlangsung pada 2002, tetapi dipercepat ke 1999.
Kendati merupakan keputusan politiknya, hasil Pemilu 1999 justru tidak menguntungkan karir politik Habibie. Pemilu menghasilkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pemenang, mengalahkan partainya Habibie, Partai Golkar.
Dikutip dari Buku Kenangan Anggota DPR RI Periode 1999-2004, Habibie meneken keputusan presiden (keppres) pengangkatan para legislator terpilih hasil Pemilu 1999 pada 28 September. Pada 1 Oktober, Ketua Mahkamah Agung melantik 462 anggota DPR dari parpol plus 38 orang wakil TNI/Polri.
Bersama-sama dengan Utusan Golongan, Utusan Daerah, dan Fraksi TNI/Polri, anggota DPR merupakan unsur Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Pada 19 Oktober, MPR menolak laporan pertanggungjawaban Habibie.
Baca Juga
Sehari kemudian, MPR mengadakan pemilihan presiden. Habibie tidak bersedia maju mempertahankan kursinya karena kecewa laporan pertanggungjawabannya ditolak. MPR kemudian menghasilkan K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai pengganti Habibie.
Dalam kurun 20 tahun, sejumlah anggota DPR yang diangkat melalui keppres Habibie masih eksis sampai saat ini. Pada Pileg 2019, bahkan mereka terpilih kembali untuk mengisi DPR periode 2019-2024.
Ada legislator yang tanpa putus berkantor di Senayan sepanjang 1999-2024. Namun, ada pula yang meninggalkan DPR dengan jeda satu atau dua periode.
Politikus senior Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa terpilih kembali dari Dapil Jawa Barat X. Pada 1999, dia juga berangkat dari Tanah Pasundan.
Pada Pemilu 1999, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terpilih dari Dapil Sidoarjo. Sepuluh tahun Muhaimin di DPR, tetapi kemudian meninggalkan Senayan pada 2009-2014 kala bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu II.
Dia masuk DPR lagi pada masa jabatan 2014-2019. Kemudian, Wakil Ketua MPR tersebut bertarung di Dapil Jatim VIII pada Pileg 2019 dan terpilih.
Dalam kurun 1999-2024 terdapat pula sosok Ramson Siagian yang menjadi anggota fraksi partai politik berbeda. Pada periode 1999-2009 dia adalah kader PDIP, tetapi pada periode 2014-2024 mewakili Partai Gerindra.
Berikut nama anggota DPR periode 1999-2004 yang diangkat berdasarkan keppres Presiden Habibie dan terpilih kembali untuk periode 2019-2024:
1. Ramson Siagian/Partai Gerindra/Jateng X/46.032 suara
2. Mindo Sianipar/PDIP/Jatim VIII/94.174 suara
3. Guruh Irianto Soekarnoputra/PDIP/Jatim VI/131.986 suara
4. I Made Urip/PDIP/Bali/255.130 suara
5. Darul Siska/Golkar/Sumbar I/26.920 suara
6. Ferdiansyah/Golkar/Jabar XI/59.400 suara
7. Agun Gunandjar Sudarsa/Golkar/Jabar X/59.045 suara
8. Ridwan Hisjam/Golkar/Jatim V/35.529 suara
9. Yahya Zaini/Golkar/Jatim VIII/73.600 suara
10. Abdul Muhaimin Iskandar/PKB/Jatim VIII/149.916 suara
Sumber: KPU, DPR, diolah