Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom senior INDEF yang juga anggota DPR periode 2004 – 2009 Didik J. Rachbini menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden ke-3 RI B.J. Habibie.
Didik menyatakan sebagai warga masyarakat dan juga anak buah Habibie di dalam kepengurusan organisasi ICMI - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia, dia memiliki kenangan yang mendalam terhadap tokoh besar RI itu.
B.J. Habibie dengan latar belakang pendidikan modern, kata Didik, berperan dalam sejarah mengantar peralihan dari rejim Orde Baru ke regim reformasi yang demokratis. Dalam masa kepemimpinannya yang singkat telah banyak kebijakan yang mendorong ke arah demokratisasi politik, desentralisasi, Bank Indonesia yang independen, pemberantasan korupsi, dan sebagainya.
“Boleh dikatakan bahwa Habibie adalah Bapak demokrasi Indonesia,” kata Didik lewat keterangannya, Rabu (11/9/2019).
“Kemudian ketika kehidupan Indonesia masih agraris tahun 1980-an dan orang belum kenal apa itu ilmu, apa itu teknologi, Prof. Habibie mengenalkan konsep ilmu pengegahuan dan teknologi yang kemudian dikenal dengan istilah Iptek. Modernisasi Indonesia juga melalui kiprah dan pemikirannya,” kata dia.
Didik menambahkan, warisan pemikian dan usaha Profesor Habibie dalam bidang teknologi semestinya bisa dilanjutkan untuk memperkuat Indonesia dalam bidang teknologi.
“Warisan PT PAL untuk bidang perkapalan, PINDAD untuk persenjataan, IPTN untuk kedirgantaraan seharusnya masuk dalam kerangka undang-undang pembangunan teknologi nasional dan kekuatan militer agar Indonesia tidak diremehkan oleh dunia internasional. Ini yang diabaikan selama ini sehingga Indonesia tergantung kepada teknologi luar. “
Seperti diberitakan, B.J. Habibie meninggal dunia di RSPAD pada Rabu (11/9/2019) sore sekitar pukul 18.05 WIB pada usia 83 tahun. Dia dilaporkan telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak tanggal September 2019.