Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah nama yang digadang-gadangkan menjadi menteri pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo menyebutkan belum ada penawaran soal posisi Menteri yang akan dilantik setelah 20 Oktober 2019 mendatang.
Yusril Ihza Mahendra, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia pada era Presiden Megawati menuturkan dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo cukup rutin, meski begitu ia memastikan dirinya belum menerima tawaran apapun terkait posisi dalam pemerintahan mendatang.
"Enggak ada pembicaraan apa-apa soal itu [posisi menteri] walaupun sering kali bertemu dengan Pak Presiden [Joko Widodo] dan juga dimintai pendapat tentang masalah-masalah hukum," kata Yusril di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Yusril menyebutkan, dirinya bertemu dengan Joko Widodo dalam kapasitas sebagai kuasa hukum calon presiden pasangan Joko Widodo - Maruf Amin.
"Saya masih dalam posisi lawyernya beliau sampai dengan pelantikan presiden tanggal 20 Oktober yang akan datang," katanya.
Yusril menyebutkan pertemuannya dengan Joko Widodo membahas berbagai persoalan hukum seputar Pemilu Presiden hingga pelantikan yang akan dilakukan pada Oktober mendatang.
"[Terakhir ketemu presiden Joko Widodo] 3 hari yang lalu," katanya.
Bursa Menteri, Yusril Sebut Bertemu Joko Widodo 3 Hari Lalu
Sejumlah nama yang digadang-gadangkan menjadi menteri pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo menyebutkan belum ada penawaran soal posisi Menteri yang akan dilantik setelah 20 Oktober 2019 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu