Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Usulkan Divisi Khusus Pengelola Dana Abadi Pendidikan

Kementerian Agama mengusulkan pembentukan divisi khusus yang mengelola dana abadi pendidikan negara yang diprediksi mencapai Rp100 triliun pada 2024.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6)./Antara-Sigid Kurniawan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Agama mengusulkan pembentukan divisi khusus yang mengelola dana abadi pendidikan negara yang diprediksi mencapai Rp100 triliun pada 2024.

Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama, mengatakan perlu ada divisi khusus yang mengelola pengembangan dana abadi pendidikan negara, agar dapat digunakan secara optimal.

Lukman mencontohkan pengelolaan keuangan haji yang sebelumnya dikelola Kementerian Agama yang kemudian diserahkan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji. Harapannya, dana haji dapat dikelola dengan lebih optimal.

“Perlu ada divisi yang fokus mengelola dana dan ada juga divisi yang fokus untuk bidang beasiswa pendidikan saja,” katanya, Selasa (10/9/2019).

Seperti diketahui, Menteri Agama menjadi salah satu Dewan Penyantun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.

Menurutnya, pemerintah juga harus membuat proyeksi kebutuhan dana beasiswa pendidikan di Indonesia untuk 5 tahun mendatang. Hal itu untuk menjami ketersedian dana untuk beasiswa hingga penerimanya menyelesaikan studi.

Lukman menyebut dana abadi pendidikan baru dapat dikembangkan setelah proyeksi ketersediaan dananya terjamin.

“Jangan sampai ada yang berhenti melanjutkan pendidikan karena di terhambat dana beasiswa yang membiayainya,” ucapnya.

Selain itu, Lukman juga menekannya pentinya pengaturan kembali syarat penerima beasiswa. Dia mengusulkan agar penerima beasiswa memiliki wawasan kebangsaan dan paham dengan keagamaan yang moderat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper