Bisnis.com, JAKARTA – Valuasi perusahaan startup yang bergerak di bidang kecerdasan buatan, SenseTime Group Ltd., melampaui US$7,5 miliar tahun ini setelah mendapatkan investasi dari sejumlah perusahaan besar seperti SoftBank Group Corp.
Chief Executive Officer SenseTime Xu Li mengatakan dana yang dihimpun perusahaan akan digunakan untuk pengembangan ke berbagai bidang seperti semikonduktor. Perusahaan tengah menghabiskan dua tahun terakhir untuk mengembangkan chip pelatihan kecerdasan buatan (AI) yang disebut dapat menggantikan produk-produk industri unggulan dari Nvidia Corp.
Perusahaan asal China ini telah menjadi tuan rumah roadshow reguler di seluruh dunia untuk mengedukasi para investor mengenai jaringan bisnis mereka, mulai dari pengenalan wajah hingga pengiriman dengan robot.
Didukung oleh raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Ltd., SenseTime menjadi perusahaan terbesar di industri AI dan mungkin berada di jajaran target dari AS.
Xu mengatakan AS khawatir akan hubungan dekat mereka dengan Beijing, namun SenseTime tidak melakukan bisnis secara langsung dengan pemerintah, tidak memiliki atau mengakses data pelanggan, dan kolaborasi dengan sektor publik difokuskan terutama pada pengembangan kode etik AI.
"Dengan menjadi perusahaan terkemuka, kita harus memiliki tanggung jawab untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan regulator dengan cara tunduk pada peraturan," kata Xu dalam konferensi Sooner Than You Think di Singapura, Kamis (5/9/2019).
“SenseTime tidak akan pernah mencoba mengakses informasi pelanggan yang menjadi hak milik klien,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
AS telah meningkatkan kekhawatiran bahwa pengembangan industri kecerdasan buatan China dapat melampaui perkembangan di Washington. Perusahaan seperti Megvii Technology Ltd. dan SenseTime membuka jalan bagi industri baru ini, namun beberapa perusahaan dapat menjadi target pemerintahan Donald Trump.
Pertumbuhan SenseTime yang luar biasa menggarisbawahi peningkatan luar biasa dari teknologi China. XU mengatakan pendapatan perusahaan masih tumbuh melampaui dua kali lipat, meskipun arus kas masih negatif karena kebutuhan untuk berinvestasi di bidang-bidang baru seperti pembuatan chip AI.
SenseTime saat ini meningkatkan kehadirannya di Asia Tenggara melalui Singapura. Xi mengatakan ia berencana menambah jumlah stafnya di Singapura dalam waktu tiga tahun menjadi sekitar 300 orang.
Upaya ini menjadi dorongan bagi Singapura, yang memposisikan sebagai pusat penelitian dan pengembangan AI. SenseTime, yang mendapat dukungan dari perusahaan investasi Singapura, Temasek Holdings Pte, bekerja sama dengan universitas di dalam negeri serta kementerian pendidikan.