Bisnis.com, JAKARTA - China dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mengadakan pembicaraan perdagangan pada awal Oktober di Washington, menurut Kementerian Perdagangan China.
Pengumuman itu mengikuti usulan sebelumnya dari Wakil Perdana Menteri China, Liu He dan Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer serta Menkeu AS Steven Mnuchin.
Pengumuman itu ditulis dalam situs web Kementerian Perdagangan China seperti dikutip Reuters, Kamis (5/9/2019).
Disebutkan, bahwa Gubernur bank sentral China Yi Gang juga menghadiri perundingan dagang tersebut. Perang dagang AS-China telah mulai berdampak pada kedua negara maupun perdagangan global karena kedua negara tercatat sebagai dua kekuatan ekonomi dunia.
Bank sentral AS (The Fed) melaporkan ekonomi negara itu mengalami pertumbuhan moderat dalam beberaa pekan terakhir akibat lesunya sektor manufaktur.
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh perang dagang AS-China sebagaimana tergambar dalam ringkasan laporan Beige Book terbaru bank sentral AS.
Banyak perusahaan melaporkan terjadi semacam konflik yang turut membebani bisnis.
Laporan yang dirilis menjelang pertemuan pengambil kebijakan bank sentral pada 17-18 September itu menyebutkan resesi belum akan terjadi dalam waktu dekat. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk melawan perlambatan ekonomi usai pertemuan itu.
"Meskipun kekhawatiran tentang tarif dan ketidakpastian kebijakan perdagangan terus berlanjut, sebagian besar bisnis tetap optimis tentang prospek jangka pendek," menurut laporan The Fed.
Bank sentral menyatakan pertumbuhan lapangan kerja tampaknya "moderat" dalam beberapa pekan terakhir. Pertumbuhan itu "setara dengan periode pelaporan sebelumnya." Tetapi aktivitas manufaktur sedikit melemah dari periode sebelumnya, menurut laporan The Fed.
Sebelum perundingan dagang berikutnya, tim perdagangan dari kedua negara akan mengadakan konsultasi pada pertengahan September ini.
Disebutkan, bahwa kedua pihak sepakat untuk mengambil tindakan nyata untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan.