Kabar24.com, JAKARTA — Popularitas sejumlah calon anggota legislatif atau caleg barangkali telah melampaui batas-batas wilayah, sehingga mereka tidak terlalu pusing bertarung di daerah berbeda.
Fakta itu terekam berdasarkan penetapan anggota DPR terpilih periode 2019—2024. Paling tidak sembilan anggota DPR periode 2014—2019 berhasil menjadi wakil rakyat kembali dari daerah pemilihan berbeda.
Pada periode 2014—2019, mereka berada di Senayan baik langsung karena meraih suara terbanyak pada Pileg 2014 atau melalui mekanisme penggantian antarwaktu (PAW).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat, misalnya, terpilih sebagai anggota DPR Dapil Jawa Timur VI pada Pileg 2014. Namun, Djarot meninggalkan kursi empuk itu setelah ditunjuk partainya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada akhir 2014.
Pada Pileg 2019, Djarot berangkat sebagai caleg di Dapil Sumatra Utara III. Pilihan itu tak dapat dilepaskan dari kiprahnya sebagai kontestan Pemilihan Gubernur Sumut 2018 yang gagal dimenangi.
Namun, popularitas pria ber-KTP Kota Medan tersebut untuk pindah dapil berbuah hasil. Djarot mengumpulkan 165.360 suara, terbanyak di antara sesama caleg PDIP maupun caleg dari partai politik lain di Dapil Sumut III.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tidak semulus Djarot masuk ke Senayan. Dia adalah pengganti Sa’duddin di DPR pada awal 2017 dari Dapil Jawa Barat VII.
Namun, popularitas Mardani meroket pada tahun yang sama ketika sukses memimpin tim kampanye pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Tak heran, pada Pileg 2019 Mardani dipasang PKS sebagai caleg di Dapil DKI Jakarta I.
Sudah bisa ditebak, Mardani meraup suara terbanyak di Dapil DKI Jakarta I dengan 155.285 coblosan. Pria kelahiran Jakarta itu tidak perlu menunggu lama masuk Senayan seperti pada periode 2014-2019.
Bila politikus pindah dapil umumnya masih mengendarai partai yang sama, beda cerita dengan mantan Bupati Pandeglang Achmad Dimyati Natakusumah. Dia juga berpindah partai.
Pada Pileg 2019, Dimyati bertarung sebagai caleg PKS di Dapil Banten I dengan hasil meraup suara terbanyak. Lima tahun sebelumnya, dia adalah jagoan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Dapil DKI Jakarta III yang berhasil pula masuk Senayan.
Pindahnya Dimyati ke PKS tak lain adalah buntut konflik internal di tubuh PPP.
Berikut nama-nama anggota DPR periode 2014-2019 yang berhasil masuk Senayan dari dapil berbeda pada Pileg 2019.
Nama Legislator Terpilih | Partai Politik | Dapil | Perolehan Suara | Dapil 2014 |
Muhammad Nasir Djamil | Partai Keadilan Sejahtera | Aceh II | 55.691 | Aceh I |
Djarot Saiful Hidayat | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | Sumut III | 165.360 | Jatim VI |
Achmad Dimyati Natakusumah | Partai Keadilan Sejahtera | Banten I | 67.150 | DKI Jakarta III |
Jazuli Juwaini | Partai Keadilan Sejahtera | Banten II | 68.538 | Banten III |
Mardani Ali Sera | Partai Keadilan Sejahtera | DKI Jakarta I | 155.285 | Jabar VII |
Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio | Partai Amanat Nasional | DKI Jakarta I | 104.564 | Jatim VIII |
Ace Hasan Syadzily | Partai Golkar | Jabar II | 77.334 | Banten I |
Guruh Soekarnoputra | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | Jatim VI | 131.986 | Jatim I |
Soepriyatno | Partai Gerindra | Jatim VIII | 54.335 | Jatim II |