Bisnis.com, JAKARTA – Aktivis demokrasi Hong Kong Joshua Wong ditangkap pada hari Jumat (30/8/2019) menjelang rencana aksi protes lanjutan yang dijadwalkan pada akhir pekan ini.
Wong sebelumnya dibebaskan dari penjara pada Juni setelah menjalani hukuman selama lima pekan. Dia pernah berada di barisan terdepan aksi protes Hong Kong untuk demokrasi penuh pada tahun 2014 silam yang berlangsung selama 79 hari,
"Dia tiba-tiba didorong ke mobil pribadi di jalan. Dia sekarang telah dibawa ke markas polisi di Wan Chai," kata partai politik Wong, Demosisto, yang memperjuangkan demokrasi di Hong Kong, di akun resmi Twitter-nya, seperti dikutip Reuters.
Namun, pihak kepolisian belum memberikan komentar ketika dimintai keterangan oleh Reuters.
Polisi sebelumnya menolak izin pawai pro demokrasi pada hari Sabtu, tetapi penyelenggara telah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Aksi protes di Hong Kong meningkat pada pertengahan Juni menyusul penolakan terhadap RUU ekstradisi yang memungkinkan terdakwa di Hong Kong diekstradisi ke China diadili di sana.
Sejak saat itu, demonstrasi telah berkembang menjadi seruan untuk demokrasi yang lebih besar di bawah formula "satu negara, dua sistem", yang menjamin kebebasan yang tidak dinikmati di China, termasuk peradilan yang independen.
Pada hari Kamis, China membawa pasukan baru ke Hong Kong. Mereka menyebutnya sebagai sebagai rotasi garnisun. Media pemerintah China menekankan rotasi pasukan itu rutin dilakukan.
Eeditorial di surat kabar China Daily pada Jumat mengatakan tentara China yang ditempatkan di Hong Kong bukan hanya untuk tujuan simbolis dan mereka akan punya alasan untuk bergerak jika situasi di kota itu memburuk.