Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecat Kru, Cathay Jadi Sasaran Aksi Protes

Ratusan demonstran turun ke sejumlah jalan di Hong Kong untuk mengecam langkah Cathay Pacific Airways yang memecat karyawannya karena dianggap ikut serta dan mendukung aksi protes anti-pemerintah.
Para pemrotes RUU Anti-Ekstradisi membagikan selebaran kepada para penumpang selama demonstrasi massa di bandara internasional Hong Kong, di Hong Kong, China, 13 Agustus 2019./Reuters
Para pemrotes RUU Anti-Ekstradisi membagikan selebaran kepada para penumpang selama demonstrasi massa di bandara internasional Hong Kong, di Hong Kong, China, 13 Agustus 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Ratusan demonstran turun ke sejumlah jalan di Hong Kong untuk mengecam langkah Cathay Pacific Airways yang memecat karyawannya karena dianggap ikut serta dan mendukung aksi protes anti-pemerintah.

Dikutip dari Reuters pada Rabu (28/8/2019), Konfederasi Serikat Pekerja Hong Kong atau Hong Kong Confederation of Trade Unions (HKCTU) mengalihkan lokasi protesnya dari yang awalnya di luar Cathay City yang menjadi markas bandar udara maskapai itu ke distrik keuangan pusat karena polisi menolak izin para demonstran.

Sebelumnya Bandara Hong Kong sempat ditutup karena pengunjuk rasa memadati aula kedatangan selama berhari-hari. Aksi tersebut pun berdampak kepada penghentian sekitar 1.000 penerbangan.

Cathay Pacific menjadi sasaran demonstrasi karena perusahaan itu diklaim telah melakukan pemecatan 20 orang pilot dan awak kabinnya yang diduga ikut mendukung aksi protes. Aksi yang dilakukan Cathay dianggap sebagai teror kepada para pekerja yang mendukung aksi protes.

“Cabut pemutusan hubungan kerja, berhentilah meneror staf CX,” isi sebuah spanduk hitam dalam bahasa inggris di lokasi protes.

Regulator penerbangan China sendiri menuntut Cathay menangguhkan stafnya agar tidak terbang di atas wilayah udara China jika terlibat atau mendukung aksi protes.

“Awal bulan ini Administrasi Penerbangan Sipil China mengeluarkan arahan berkaitan dengan langkah-langkah keselamatan dan keamanan baru yang harus kami patuhi sepenuhnya,” kata James Tong, Direktur Urusan Korporat Cathay dalam sebuah pernyataan.

Cathay sebelumnya juga mengecam para pengunjuk rasa karena telah menduduki Bandara Internasional Hong Kong. Maskapai itu mengklaim setidaknya 55.000 orang penumpang harus terlantar selama dua hari karena aksi protes itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper