Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi China Usut Senjata Api dalam Paket FedEx dari AS

Pihak kepolisian China dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap sebuah paket berisi senjata api yang dikirimkan dari Amerika Serikat (AS) melalui FedEx ke sebuah perusahaan di China.

Bisnis.com, JAKARTA – Pihak kepolisian China dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap sebuah paket berisi senjata api yang dikirimkan dari Amerika Serikat (AS) melalui FedEx ke sebuah perusahaan di China.

Menurut informasi polisi di ibu kota provinsi Fuzhou pada Minggu (18/8/2019), yang dilansir Wall Street Journal, paket itu dikirimkan dari klien di Amerika Serikat (AS) ke perusahaan perlengkapan olahraga di provinsi Fujian selatan China.

Kepolisian Fuzhou kemudian melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dan menyita senjata api itu, menurut unggahan blog oleh polisi di distrik Jin'an, Fuzhou. Unggahan ini tidak menyebutkan nama klien yang mengirim paket ataupun perusahaan yang menerimanya.

Media pemerintah Xinhua News Agency mengabarkan senjata itu kini berada dalam pengawasan kepolisian. Dalam sebuah pernyataan surel yang diterima Bloomberg, FedEx memberi tahu pihak berwenang tentang pengiriman itu pada 14 Juni.

“Kami menangani masalah ini dengan serius dan akan terus bekerja sama sepenuhnya,” ujar juru bicara Davina Cole dalam pernyataannya, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.

Laporan Xinhua mengkonfirmasikan sebuah cuitan oleh Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times. Dalam akun Twitter miliknya, Hu mengatakan paket itu dikirim dari klien AS ke perusahaan barang olahraga di provinsi tenggara Fujian. Namun ia tidak mengatakan dari mana mendapatkan informasi itu.

Global Times ada tabloid China yang dikelola oleh People's Daily, surat kabar utama Partai Komunis. Oleh Hu, Global Times dikatakan menyuarakan pendapat yang tak diungkapkan sumber resmi dan sering mengutip sumber tanpa mengidentifikasinya.

Sementara itu, menurut sumber terkait yang dikutip Bloomberg, China telah bersiap untuk menambahkan FedEx ke daftar hitam entitas yang tidak dapat diandalkan.

Perusahaan layanan pengiriman yang berbasis di Memphis, Tennessee, AS, ini sebelumnya telah menyulut kemarahan pejabat pemerintah China setelah Huawei Technologies Co. mengatakan bahwa dokumen yang diminta untuk dikirimkan dari Jepang ke China malah dialihkan ke AS tanpa izin.

Hukum di China melarang pengiriman senjata api. Masuknya senjata api ke negara itu mensyaratkan sejumlah izin, termasuk dari otoritas keamanan publik dan bea cukai.

Media pemerintah menuduh FedEx secara sengaja melanggar undang-undang China. Dalam siaran berita Minggu malam, China Central Television mengatakan, FedEx harus dihukum berat atas tindakan yang telah sangat membahayakan keamanan publik China. FedEx diserukan untuk bekerja sama dalam penyelidikan ini dan bertanggung jawab atas tindakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper