Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi dan Berdedikasi resmi dibuka Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen GTK Kemendikbud) Supriano, di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Sejalan dengan tema besar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia "SDM Unggul, Indonesia Maju", tema Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2019 adalah "Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai Agen Transformasi Penguatan SDM".
"Kalau sumber daya manusia Indonesia mau baik, tentunya mereka mendapatkan pendidikan yang baik dan bisa menghadirkan proses pembela," ujar Supriano dikutip dari siaran pers Kemendikbud yang diterima Bisnis pada Rabu (14/8/2019).
Beragam stimulan lain juga terus diberikan agar guru mampu mengajarkan dan membimbing peserta didik menguasai lima potensi dasar abad ke-21, yaitu kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, komunikatif, bekerja sama, dan berkolaborasi, serta mampu menghadirkan sebuah kepercayaan diri.
Salah satunya adalah perubahan pola pelatihan berbasis zonasi yang dikembangkan saat ini untuk mendorong penguatan guru oleh rekan sejawatnya.
Melalui program peningkatan kompetensi pembelajaran (PKP) berbasis zona, para guru didorong untuk saling bertukar pengalaman dengan sejawatnya di Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di wilayah masing-masing, khususnya dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas.
Dirjen GTK berharap hasil inovasi dari ajang Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi ini akan menjadi praktik-praktik baik yang didiseminasikan dalam program PKP di berbagai zona.
"Kita harapkan, Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdediksi ini bisa menciptakan model-model untuk proses pembelajaran inovatif berbasis kegiatan, " kata Supriano.
Dirjen GTK berharap hasil inovasi dari ajang Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi ini akan menjadi praktik-praktik baik yang didiseminasikan dalam program PKP di berbagai zona.
"Kita harapkan, Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdediksi ini bisa menciptakan model-model untuk proses pembelajaran inovatif berbasis kegiatan, " kata Supriano.