Bisnis.com, JAARTA – Otoritas Bandara Hong Kong pada hari Jumat (9/8/2019) menyatakan hanya akan mengizinkan penumpang yang berangkat dengan dokumen perjalanan untuk memasuki terminal bandara menjelang aksi demonstrasi anti-pemerintah lanjutan selama tiga hari mendatang.
Langkah tersebut dilakukan ketika para pejabat pemerintahan mengonfirmasi bahwa seorang komandan polisi yang mengawasi demonstrasi pro-demokrasi yang mengguncang bekas koloni Inggris pada tahun 2014 tersebut telah dipanggil untuk membantu menangani aksi demonstrasi yang telah menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis ini.
Menurut pernyataan pemerintah, mantan wakil komisaris polisi Alan Lau Yip-shing telah ditunjuk untuk membantu menangani ketertiban umum berskala besar dan mengarahkan operasi, termasuk kegiatan untuk menandai peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober.
Reuters melaporkan, sejumlah pihak menganggap pemanggilan Lau ini merupakan suatu langkah yang menunjukkan pemerintah kurang percaya diri pada kapasitas kepemimpinan polisi saat ini dalam mengelola tanggapan terhadap protes.
Hong Kong yang kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997 tertekan dalam krisis politik terburuknya selama beberapa dekade setelah aksi demonstrasi selama dua bulan terakhir, yang telah menjadi salah satu tantangan populis paling berat bagi Presiden China Xi Jinping sejak ia menjabat pada tahun 2012.
Meningkatnya siklus kekerasan telah mendorong peringatan perjalanan dari negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Australia.
Baca Juga
Para demonstran berencana untuk berkumpul di bandara pada Jumat sore waktu setempat, dengan lebih banyak aksi massa direncanakan di seluruh kota pada akhir pekan.
"Untuk menjaga kelancaran proses prosedur keberangkatan penumpang dan operasi terminal, hanya penumpang keberangkatan dengan tiket pesawat atau boarding pass untuk 24 jam ke depan dan dokumen perjalanan yang valid, atau staf bandara dengan bukti identitas, yang diizinkan masuk ke bagian check-in di Terminal 1," kata Otoritas Bandara dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.