Bisnis.com, DENPASAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia di hadapan peserta dan hadirin Pembukaan Kongres Nasional V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019).
Penekanan itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidato politik. Awalnya, Jokowi menyinggung semakin beratnya kerja yang harus dilakukan bersama PDIP dan dirinya dalam menangkal gelombang intoleransi dan radikalisme.
Setelah itu Jokowi menyinggung perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dan perlambatan ekonomi global.
"Kemudian hati-hati, revolusi industri 4.0, revolusi industri jilid keempat yang membawa iptek berkembang ke arah lebih cepat sering tidak kita perhatikan," kata Jokowi di arena Kongres V PDIP.
Presiden ketujuh RI ini menyebut persaingan ketat antarnegara membuat Indonesia tak memiliki pilihan alternatif selain harus bekerja lebih cepat, inovatif dan efisien. Jokowi lantas menyebutkan Indonesia harus membuat lompatan-lompatan kemajuan yang sebelumnya tak pernah dipikirkan.
Jokowi juga menyebut pentingnya investasi yang harus ditarik besar-besaran demi membuka banyak lapangan kerja di Indonesia. Namun, upaya menarik banyak investasi ke Indonesia masih terganjal sejumlah masalah.
Karena kebutuhan itu, Indonesia harus fokus membangun SDM untuk meningkatkan daya saing. Hal itulah yang menjadi visi Jokowi untuk lima tahun ke depan.
"Fondasi kita ke depan adalah SDM yang berkualitas dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas SDM ini harus mulai dibangun sejak dalam kandungan," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan keinginannya agar banyak generasi Pancasilais dan toleran di masa depan. Terakhir, dia berpesan agar nilai-nilai dasar ideologi Pancasila yakni nasionalisme dan kerakyatan diterjemahkan dalam kondisi dunia yang cepat berubah agar tidak ketinggalan zaman.
"Perlu disesuaikan dengan zaman saat ini sehingga kita tidak keliru merumuskan kebijakan. Semangat yang dulu dicontohkan para founding fathers kita, yang diwariskan dan dicontohkan Bung Karno harus diterjemahkan di zaman baru yang kekinian," kata Jokowi.