Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Ponsel Pintar Huawei di China Menguat Kuartal II/2019

JAKARTA Firma riset pasar Canalys menyatakan bahwa Huawei Technologies berhasil mencatatkan peningkatan penjualan ponsel pintar (smartphone) di tengah lesunya pasar China dan menjadi penguasa pasar dengan kue sebesar 38%.
Logo perusahaan Huawei tampak di mal di Shanghai, China /REUTERS
Logo perusahaan Huawei tampak di mal di Shanghai, China /REUTERS

JAKARTA – Firma riset pasar Canalys menyatakan bahwa Huawei Technologies berhasil mencatatkan peningkatan penjualan ponsel pintar (smartphone) di tengah lesunya pasar China dan menjadi penguasa pasar dengan kue sebesar 38%.

Huawei yang masuk ke dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat sejak pertengahan Mei telah mengirimkan 38,3 juta ponsel pintar di China pada kuartal kedua tahun ini, naik 31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dengan jumlah tersebut, raksasa teknologi itu juga mencatatkan kenaikan pangsa pasar yang cukup signifikan dari kuartal kedua tahun lalu yang hanya mencapai 27,6%.

Kendati begitu, jumlah pengiriman ponsel pintar di China sendiri turun 6% dalam tiga bulan terakhir kuartal ini menjadi 97,6 unit. Penurunan ini melanjutkan tren dari yang sama dari 9 kuartal sebelumnya secara berturut-turut.

Adapun, vendor lain yang berada di bawah Huawei dalam jumlah pengiriman ponsel di China secara beruntun adalah Oppo, Vivo, Xiaomi Corp, dan Apple Inc. Keempat vendor ini mencatatkan penurunan jumlah pengiriman ponsel pada kaurtal kedua tahun ini.

Analis Canalys, Mo Jia mengatakan bahwa masuknya Huawei ke dalam blacklist Amerika Serikat memang menyebabkan ketidakpastian penjualan di luar negeri, tetapi juga telah membuat perusahaan mengalihkan fokusnya kembali ke pasar dalam negeri, yang notabene China merupakan pasar ponsel pintar terbesar di dunia.

“Terlebih perusahaan [Huawei] melakukan investasi untuk melakukan ekspansi offline yang agresif supaya bisa memikat konsumen dari saingan domestic dengan promosi penjualan yang patriotik,” katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (30/7/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syaiful Millah
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper