Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China mengumumkan membuka sektor keuangannya untuk menggaet investasi asing lebih banyak.
Pemerintah China akan mengambil langkah-langkah yang ditargetkan untuk mengatasi meningkatnya risiko dan tantangan yang dihadapi industri. Pernyataan ini disampaikan oleh Bank Sentral Cina dalam keterangan resmi pada Sabtu (20/7/2019).
Dalam kebijakan yang baru dirilis ini, investor asing dapat mengambil saham atau mengendalikan entitas termasuk unit manajemen kekayaan dari pemberi pinjaman komersial, manajer dana pensiun dan broker mata uang.
Wakil Perdana Menteri Liu He memimpin langsung pertemuan tingkat tinggi yang membuat ekonomi China semakin terbuka terhadap investasi asing.
Selama ini pemerintah Cina kerap mendapat kritik dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai penerima manfaat satu sisi dari perdagangan global namun menutup industri keuangan dalam negerinya.
Dalam berbagai kesempatan Trump mendesak agar Cina menerima lebih banyak investasi dari luar negeri di sektor keuangan. Trump mengatakan perusahaan global perlu mendapat kesempatan yang lebih luas dalam persaingan bisnis di Cina yang selama ini lebih banyak dikendalikan oleh negara.
Beberapa langkah baru yang diumumkan oleh pemerintah China pada Sabtu ini antara lain bahwa perusahaan pemeringkat kredit luar negeri dapat menilai semua obligasi yang terdaftar di bursa dan pasar antar bank, dan lembaga asing dapat menjadi penjamin emisi utama di pasar obligasi antarbank.
China juga akan membatalkan batas kepemilikan asing dari perusahaan sekuritas, perusahaan dana, perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan berjangka yang mulai berlaku pada 2020. Selain itu, perusahaan asuransi asing dapat memiliki lebih dari 25% saham di perusahaan manajemen aset asuransi China.
Dalam hal kemudahan berinvestasi, pemerintah China juga mengumumkan penghapusan batasan masuk memiliki pengalaman operasi 30 tahun bagi perusahaan asuransi asing.
Pemerintah China juga akan mengambil langkah lebih lanjut untuk memudahkan investor institusi asing berinvestasi di pasar obligasi antarbank.
Menurut Guo Shuqing, kepala regulator perbankan China, saat ini, orang asing baru mendapat kesempatan memegang hanya 1,6% dari aset perbankan negara dan 5,8% dari pasar asuransi.
Sejauh ini, pihak berwenang telah menyetujui rencana UBS Group AG, Nomura Holdings Inc., dan JPMorgan Chase & Co. untuk mengambil saham mayoritas dalam usaha sekuritas lokal.