Bisnis.com, JAKARTA--Polri mengungkapkan pimpinan atau amir kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) Para Wijayanto telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sebanyak 2 kali terkait aksi teror bom bali dan bom di Kedutaan Besar Australia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa tersangka Para Wijayanto dinilai cukup licin dan sulit ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Menurutnya, keterlibatan tersangka Para Wijayanto dalam perkara dugaan tindak pidana terorisme cukup panjang tidak lama sejak Jamaah Islamiyah yang terafiliasi dengan Al Qaeda berdiri di Tanah Air.
"Tersangka PW ini sudah 2 kali ditetapkan DPO baik terkait kasus bom bali dan bom Kedubes Australia dan rangkaian aksi teror JI lainnya. Nah, ini baru berhasil ditangkap waktu itu," tuturnya, Senin (15/7).
Dedi juga menjelaskan selama masa pelarian dan berstatus DPO, tersangka Para Wijayanto sempat bergabung dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan membantu logistik MIT pimpinan Ali Kalora cs.
"Dia sempat gabung dengan MIT dulu di Poso. Dia ikut pelarian MIT di sana dan dia yang support logistik MIT," katanya.